Senin, 01 Juni 2015

Kenapa tak membiarkan mereka menutaskan perjalanan hati yang sedang dijalani? Bukankah kita sudah mengerti: perjalanan ini adalah soal hati. Tak akan berubah keputusan hanya karena suara di kanan kiri

Kenapa tidak membiarkan mereka mendengarkan suara hati sendiri?

Kenapa tidak membiarkan mereka mendengarkan suara hati sendiri? via tumblr.com
Hanya karena hijab di atas kepala sebenarnya tak lantas membuat kita lebih baik dari gadis-gadis lain di luar sana. Baik mereka yang tidak berhijab, atau mereka yang sudah berhijab namun belum menemukan momen yang membuat mereka ikhlas menjulurkan penutup kepala sampai ke dada.
Kita, masih tetap manusia biasa.
Syar’i dan belum syar’i; benar pun tidak benar sebenarnya juga bukan ukuran manusia. Kita-kita saja yang kadang butuh diyakinkan bahwa saat ini sedang berjalan di atas track yang aman. Hingga mudah menyalahkan mereka yang terlihat melakoni praktik berbeda dari yang sudah dijalankan.
Memilih untuk berhijab jelas sebuah perjalanan hati. Memilih untuk tidak berhijab juga merupakan perjalanan hati yang patut dihargai. Meski banyak pendapat dari kanan-kiri, toh pada akhirnya keputusan akan datang dari suara paling dalam di dalam diri. Komentar-komentar tak penting pada satu titik tak akan valid lagi.

Jika sudah begini, apakah kita akan tetap ringan mengomentari mereka yang rambut dan jilbabnya masih belum sesempurna yang kita yakini? Ataukah ada cara lain yang lebih menyejukkan hati dibanding komentar-komentar yang sudah diungkapkan selama ini?

0 komentar:

Posting Komentar