Kalian bertemu tanpa rencana dan diduga sebelumnya. Obrolan singkat pertama soal tahun kelahiran telah berhasil mencairkan suasana, ketika kamu tahu bahwa usianya ternyata jauh lebih muda. Awalnya kamu ragu dan tak ingin melangkah lebih jauh, tapi kamu tetap maju dan terus mencoba untuk menjajaki babak baru.
“Kamu dan dia mungkin terpaut persoalan usia, tapi tidak untuk cita-cita menjadi pasangan yang paling bahagia.”
Tidak ada yang tahu siapa, kapan dan di mana kamu akan bertemu dengan jodohmu. Kamu hanya perlu bersiap, jika kelak jodohmu adalah dia, sosok pria menawan yang ternyata usianya lebih muda.
Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, berjanji untuk saling menjaga jauh lebih dibutuhkan ketimbang sekadar rayuan belaka.
“Waktu pacaran dulu, orang tua sempat melarang karena usia suamiku jauh lebih muda. Orang tua bilang kalau pria yang lebih muda itu jauh lebih susah buat setia dan menjaga pasangannya. Tapi, karena aku yakin dan cinta, aku mencoba membangun komitmen dengan suamiku. Kita berjanji untuk saling menjaga dan tak gentar jika kelak ada perasalahan serius seperti orang ketiga datang. Aku yakin, aku bisa memantaskan diri, untuk suamiku yang jauh lebih muda. Dia pun begitu.”Inna, 27th
Bagi siapapun, bermain-main dengan hubungan adalah perbuatan yang takkan dibenarkan. Memanfaatkan lengahnya pasangan juga bukan terpuji yang layak untuk dilakukan. Banyak yang bilang, pria yang lebih muda itu jarang ada yang setia dan cepat sekali berubah pikiran terhadap perempuannya. Tapi, yakin dan percaya saja bahwa segala sesuatunya bisa kalian rubah, termasuk kehadiran orang ketiga yang kapan saja bisa meriuhkan suasana.
Toh hal terpenting dari menikah adalah restu semesta dan kedua orang tua, bukan perbedaan usia.
Jika Tuhan sudah memerintahkan semesta pun seisinya untuk menjodohkan kalian, takkan ada yang bisa untuk mengubah. Kamu memang jauh lebih matang dalam segi usia dari lelakimu, tapi bukan berarti dia merupakan sosok jahat yang tak bisa diandalkan. Mintalah restu orang tua dengan seksama, bukan malah menuntut Tuhan dan terus menerus memaksa.
Tak ada gunanya berdebat hanya karena kamu lebih tua dan dia masih tergolong anak muda, yang penting cinta sudah berbicara dan kalian berdua siap akan semuanya. Terima saja perbedaan yang ada sebagai bumbu-bumbu manis yang tak pernah kalian dapatkan di tempat lain.
Dia yang lebih muda bukan berarti belum dewasa. Rengkuhlah kasih berdua, agar bisa saling setia dan terus percaya.
Jangan dulu besar kepala, jika lelakimu yang lebih muda ini takkan pernah bisa jadi dewasa. Secara fisik boleh saja dia memang masih belia, tapi belum tentu demikian dalam setiap pemikiran-pemikirannya. Ajaklah dia bicara berdua lalu ‘tantang’ kesiapannya untuk menjaga cinta kalian berdua.
Godaan boleh saja datang menerpa, tapi yakin saja bahwa cinta kalian berdua lebih kuat dan tangguh darinya. Merasa lebih tua darinya itu sah-sah saja, justru kamu bisa ikut mengayomi dan mengantarkannya ke tingkat yang lebih serius menjadi orang dewasa.
Olokan pasti akan datang silih berganti. Tapi biar saja, ini hubunganmu sendiri, bukan milik mereka yang bisanya cuma dengki.
“Lihat deh, masa’ cowoknya lebih muda dari ceweknya. Padahal ‘kan udah nikah, dijamin deh nggak bakal langgeng dan tahan lama.”
Menutup mata dan telinga terhadap segala gunjingan memang bukan hal mudah, tapi yakinlah kalau kamu bisa. Mempertahankan hubunganmu dengannya juga jauh lebih sulit, dibanding mendengarkan coletahan orang yang tak tahu apa-apa dan justru membuatmu sakit.
Jadikanlah lelakimu ini teman, predikat seusia pun takkan mustahil kamu dapatkan.
Demi mengurangi rasa canggung karena lelakimu jauh lebih muda, cobalah untuk sedikit membaur meski kalian tak seusia. Duduk berdualah di teras atau balkon restoran, lalu cairkan suasana dengan membagi cerita lucu seputar masa-masa kalian sekolah dulu. Takkan ada batasan asal kamu bisa membawanya larut pada setiap bait obrolan, meski kadang sedikit menjemukkan.
Ingat, ini bukan soal tua, muda dan usia. Tapi bagaimana kalian terus berusaha menumbuhkan cinta.
Kisah asmaramu yang kali ini telah jauh berbeda. Kamu yang dulu hanya bisa dibuatkan segelas susu oleh Ibu, kini harus bersiap untuk menyeduh teh dan memanggang dua buah roti di pagi hari, tepat ketika terbangun dari tidur. Bukan buatmu sendiri, tapi untuk dia yang kelak akan jadi suamimu.
Siap atau tidak, lelaki muda ini akan mendampingi hari-harimu segera. Berbagai masalah yang akan tiba harusnya sudah menjadi cambuk, agar kelak kamu dan dia lebih siap untuk menerima kenyataan. Jangan pernah meragukan arti cinta, apalagi dengan dia lelaki manis nan menawan walau jauh lebih muda.
Tidak ada yang mustahil jika cinta sudah berbicara. Termasuk hubunganmu dengan dia, lelaki hebat yang usianya jauh lebih muda.
0 komentar:
Posting Komentar