Silahkan caplah aku sebagai seorang pengecut atau penakut, semua yang aku lakukan ini adalah bentuk dari upayaku melindungi hatiku yang sudah terlalu sering mencintai seseorang tanpa setengah-setengah, hingga akhirnya harus kecewa karena perpisahan yang tidak dinginkan merenggut mimpi-mimpiku untuk merasakan indahnya cinta. Entahlah ketakutan untuk kembali patah hati ini punya sejuta kekuatan untuk menahanku untuk kembali membuka hati pasa seseorang yang baru. Jika kini hati ini ditawari rasa yang serupa seperti yang dulu pernah ada, hati ini bukan menolaknya hanya saja ia terlalu takut untuk terburu-buru mengambilnya karena tak ingin mengagung resiko yang rasanya sama seperti sakit yang sedang dirasakan saat ini.
Segalanya Memang Selalu Tampak Indah di Awal, Sampai-sampai Aku Tidak Bisa Melihat Lebih jauh
Manisnya cinta yang kamu tawarkan sejak awal kita saling mengenal, aku akui memang sangat indah sampai-sampai terasa aku akan menyesal jika tidak pernah menikmatinya. Kamu adalah rajanya penipu hati yang mampu menyulap bahwa kebahagiaan dan cinta itu sangat mudah didapat dengan hanya menutuk kedua kelopak matamu itu. Aku benar-benar dibuat kagum oleh kepandaianmu sampai-sampai aku tidak bisa melihat apakah setelah bahagia saat itu aku akan bahagia lagi.
Semula, Semua Berjalan Lebih Dari Baik-baik Saja, Sebelu Akhirnya Air mata yang Menjadi Pertanda Peretak Hati Itu Datang
Kukira dia yang menimbulkan luka ini adalah sosok yang telah ditakdirkan untuk menemukanku namuan nyata dia hanyalah siperemuk hati yang tak punya hati. Segalanya berubah semenjak dia mengobrak abrik haitiku hingga air mata yang tersimpan dalam lautan yang tak dapat dijajal itu bisa tumpah lalu membanjiri diriku. Sejak saat itu aku menjadi takut lalu mengira bahwa kebahagian yang ditawarkan oleh cinta itu hanyalah sebuah khayaalan yang tidak dapat dicari.
Memang Sudah Salahku Karena Aku Terlalu Buru-buru Mendefinisikankamu Sebagai Calon Penghuniku Untuk Selamanya
Cinta yang teramat besar ini telah membutakanku hingga mengantarkanku pada bagaiman caranya mencintai seseorang tanpa melihat masalalunya. Dan kini aku baru menyadari kekeliruan itu semenjak aku tahu bahwa kamu hanya datang padaku untuk bertamu tidak untuk tinggal. Luka yang kamu timbulkan itu meninggalkan bekas yang tidak bisa aku hilangkan sehingga membuatku selalu melihat semua orang itu sama sepertimu.
Luka yang Kamu Berikan Itu Membuatku Selalu Cemas Akan Segala Hal Yang Masih Tak Terperediksi
Sakit karenamu itu meninggalkan bekas yang tidak dapat aku halau, aku terus-terusan tidak percaya masih akan ada bahagia untukku. Aku terus saja melarikan diri dari tawaran yang mengajakku untuk mencicipi manisnya bahagia dengan cara yang berbeda. Aku tak bisa berhenti cemas mengkhawatirkan jika ajakan itu hanya menipuku.
Apakah Bahagia Itu Masih Ada? Ataukah Sudah Tiadak Ada Lagi Seperti Yang Aku Pikirkan?
Segalanya menjadi berubah sejak kepergianmu, kini aku menganggap bahagia itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk didapatkan atau bahkan mungkin tidak ada. Dan hanya akan sia-sia jika terus bersikukuh meyakini bahwa cinta itu adalah sumber dari kebahagiaan dan membebaskan diri dari kedukaan.
0 komentar:
Posting Komentar