Anjing adalah salah satu hewan yang sejak dulu menjadi sahabat dekat manusia. Ini bukan cuma telaah kosong atau riset tanpa bukti. Para peneliti di ELTE University di Hungaria membuktikan bahwa anjing memiliki kesamaan emosi dengan manusia. Mereka menggunakan Magnetic Resonance Scanner untuk memindai otak anjing. Mereka juga meneliti 200 suara emosional anjing yang berupa lenguhan, gongongan, bahkan hingga tangisan. Dari rangkaian emosinya, disimpulkan anjing bisa menjadi sahabat manusia karena mereka sanggup memahami serta memiliki emosi yang serupa dengan kita.
“A dog is not a thing. A thing is replaceable. A dog is not. A thing is disposable. A dog is not. A thing doesn’t have a heart. A dog’s heart is bigger than any “thing” you can ever own.”
― Elizabeth Parker, Paw Prints in the Sand
Jurnal Animal Cognition pada tahun 2012 menjelaskan bahwa anjing mampu mengadaptasi kebiasaan atau perilaku mereka sesuai dengan sikap si pemilik. Hal ini tentu memperkuat fakta kalau anjing merupakan hewan yang cerdik, bisa dilatih, dan sangat setia dengan si empunya. Sudah banyak juga buku dan film yang mengangkat kesetiaan anjing yang bakal memudahkanmu memahami bahwa selalu ada mahkluk di dunia ini yang bakal setia menjagamu. Coba tengok kisah anjing setia dari Kazakhstan, dia rela mengorbankan nyawanya demi menyeret tuannya yang sedang mabuk dan tergeletak di rel kereta api. Atau bahkan kisah anjing bernama Shrek dari Rusia yang berani memasang badan dan bertarung dengan rubah demi melindungi bocah 10 tahun yang merupakan anak dari majikannya.
Sungguh, makhluk seperti ini bukan makanan.
0 komentar:
Posting Komentar