Jumat, 30 Januari 2015

Surat Untuk Guruku, dari Muridmu yang Bandel Dulu

Setiap tanggal 25 November, kita merayakan Hari Guru Nasional. Inilah waktu yang tepat untuk mengenang kembali jasa berharga mereka kepada kita, sedari kita mungil hingga mendewasa. Surat ini ditulis sebagai ucapan terima kasih sederhana, serta peluk jarak jauh untuk mereka. Bagaimanapun, kita semua berhutang pada mereka: yang kerap didaulat ‘pahlawan tanpa tanda jasa’.




Padamu, Guruku via citizen6.liputan6.com

Bapak, Ibu Guruku,
Assalamualaikum.
Bagaimana kabar Bapak dan Ibu saat ini? Mungkin Bapak-Ibu sudah tak mengingatku lagi. Rambutku sudah tak disisir seperti dulu, tinggiku pun bisa jadi sudah setara denganmu. Suaraku telah matang, berubah satu oktaf lebih rendah dibanding dulu — saat Bapak-Ibu dan diri mungilku pertama kali bertemu.
Pertama kali masuk sekolah adalah masa yang mendebarkan buatku. Seumur hidup dimanjakan kehangatan rumah, duduk di ruangan kelas bersama anak-anak lain yang tak kukenal membuatku tak nyaman. Engkau tahu sekali itu. Kau berjongkok untuk menyeka air mataku.
Engkau yang menghidupkan semangat belajarku kala itu. Membiarkanku menyanyikan lagu riang, menggambar pohon yang bentuknya seperti cakar ayam, mewarnai papan gambar dengan berbagai rona. Engkau meyakinkanku bahwa daya cipta tak ada batasnya.
Bahkan engkaulah alasan kenapa aku mampu mengetik surat ini sekarang. Tidakkah kau ingat, ketika aku masih salah menulis abjad dan angka? Ketika aku masih sering bertanya: “Huruf dan d bedanya apa?”
Kekuatan terbesarmu adalah keuletan, agar kami tetap sabar dalam belajar. “Ibu, bagaimana cara menulis “aku” ?” “Bagaimana berhitung 1 + 1?” 
Sesungguhnya, jasamu ada pada tiap huruf dan kata yang kurangkai. Pada tiap hitungan sederhana yang selalu ada dalam hidup sehari-hari orang dewasa.

Lompat pagar sekolah via www.got-blogger.com
Bapak-Ibu, apakah yang engkau lakukan ketika kelelahan?
Karena bukan aku saja yang harus engkau pertanggungjawabkan. Tugasmu pun tak cuma mengulang isi buku pelajaran. Perjuanganmu yang lebih besar, adalah menumbuhkan cinta kami pada ilmu pengetahuan.
Tak banyak tantangan di dunia ini yang lebih besar dari tantangan yang datang padamu. Apalagi mengingat betapa muda dan merasa-sudah-paling-tahu-nya anak-anak yang harus kau asuh itu.
Tidak sedikit dari kami, anak didikmu, yang nakal. Membolos, menyontek, merokok, sampai menggunakan fisik untuk bertengkar. Lalu kadang engkau dapati aku pergi melompati pagar sekolah, lalu engkau menghukumku berdiri di lapangan. Terik, malu, dan tentu saja melelahkanku.
Aku jadi membencimu dengan sangat. Menyumpah-nyumpah bahwa engkau adalah guru yang jahat, galak dan menyebalkan.
Tak jarang, aku kesal pada aturan yang engkau terapkan. Belum lagi kau memaksaku mengerjakan banyak hal. Menggarap berbagai soal mungkin masih bisa kuterima… namun mendengarkan ceramahmu yang membosankan? Ah! Buat apa?
Nilai-nilaiku tak selalu yang menjadi terbaik di kelas. Bahkan, motivasiku untuk belajar pun kembang-kempis. Tapi kau tak melihatku sebagai anak yang malas. Kau memutuskan melihat lebih jauh, menyadari bahwa bocah yang terlihat tak peduli ini sebenarnya krisis kepercayaan diri. Memang benar, aku selalu merasa bahwa aku tak mampu. Ada satu masa dimana aku lelah harus mengejar ketertinggalanku.
Engkaulah yang memegang pundakku sambil berkata, “Kamu bisa.”
“Kamu harus percaya, kamu bisa!”
Hingga detik ini, aku selalu mengingat matamu saat kau mengatakannya.

Lantas, kamu merasa gagal dalam mendidik via www.ctf-fce.ca
Tentu itu tak langsung menjadikanku murid yang cemerlang. Aku akan menangis seharian, menyalahkan guru yang tidak becus mengajariku. Jauh di dalam hati kecilmu, sesungguhnya engkau yang menangis lebih lama dariku. Tentu kau berhak merasa gagal mendidikku. Lambat laun aku tahu, itu bukan semata-mata kesalahanmu. Kau diam saja, menerima sangkaan itu.

Mengejar mimpi via blog.satuhari.com
Bapak-Ibu Guru,
Bapak dan Ibulah yang pernah bertanya padaku dulu: “Apa cita-citamu?”
Waktu kecil aku mantap menjawab pertanyaan itu, namun semakin besar, semakin aku ragu. Tak jarang, engkau memaksaku untuk mencari jawabanya. Dengan sabar, engkau terus menyalakan semangat bermimpi dalam hidupku. Tidak pernahkan engkau juga memikirkan masa depanmu sendiri? Misalnya… tentang kenaikan gaji misalnya.
Tentu pernah. Bagaimanapun engkau manusia dewasa, punya keluarga yang harus mesti disuapi. Tak jarang aku berpapasan padamu di sore hari, sepulang sekolah. Aku sedang duduk-duduk di warung bersama teman-teman, sementara engkau baru pulang dari tempatmu bekerja sambilan.
Ya, untuk mengimbangi kebutuhan hidup yang semakin membumbung tinggi, engkau harus mengemban dua pekerjaan.
Aku malu ketika sadar beratnya tanggung jawabmu.

Keluarga sedehana via anggunangkawijaya.blogspot.com
 Share Tweet Pin
Bapak Ibu, masihkah kesehatanmu terjaga hari ini?
Dengan memutuskan menjadi guru, engkau sudah berani menjalani hidup sederhana. Engkau yang rela mendapatkan gaji pangkal 500.000 rupiah setiap bulannya. Engkau yang rela menempuh jarak jauh dan menghabiskan waktu bersama kami di sekolah. Anak-anakmu tak hanya mereka yang istrimu atau kau lahirkan sendiri. Anak-anakmu adalah kami.
Bagaimana kau menjaga tenagamu? Setelah pagi mengajar, sore kerja sambilan, malam mengoreksi tugas dan mengurus keluarga… sampai-sampai aku ingin sekali bilang pada Pak Presiden agar hidupmu lebih diperhatikan. Bukankah tugasmu tidak ringan?
Aku tidak ingin engkau sering bolos mengajar hanya karena biaya transportasi yang digunakan setiap hari lebih tinggi dibandingkan gaji yang engkau terima. Aku tidak ingin engkau hanya bisa mengajar perkalian matematika karena tak mampu melanjutkan sekolah untuk belajar aritmatika.


Aku tumbuh via thecitizensoffashion.com
Bapak-Ibu Guru, masihkah engkau mengenalku?
Aku yang sudah tumbuh besar, bukan lagi anak ingusan yang belajar membaca aksara. Engkau yang mengajarkanku untuk membaca tentang kehidupan yang ternyata tidak sesederhana menghafalkan puisi Rendra.
Sekarang, mungkin juga engkau takut dengan pertanyaan-pertanyaanku yang sudah jauh lebih maju dari yang dulu. Mungkin engkau cemas tak lagi bisa “meladeniku”.
Ketahuilah, jika sekarang aku lebih pintar, itu bukan berarti aku lebih hebat darimu. Engkaulah yang mengantarkanku ke pintu-pintu pengetahuan yang lebih maju. Bagaimana bisa aku sombong di depanmu?
Hari ini, aku menulis suratmu Bapak Ibu guru.
Mungkin engkau sedang letih setelah sibuk mengajar di sekolah. Atau capai, karena harus apel dan upacara seharian. Tapi aku hanya ingin engkau tahu, aku sangat berterima kasih atas semuanya. Maafkan aku yang membebani pikiranmu dengan kenakalan-kenakalanku. Maafkan aku yang seringkali tidak mematuhimu. Maafkan aku yang jarang sekali menyapamu untuk hanya sekedar menanyakan “Apa kabar, Bapak-Ibu?” Maafkan aku yang lupa bagaimana berterima kasih padamu.
Terima kasih telah rela membesarkanku. Terima kasih telah membentukku menjadi manusia yang baru. Terima kasih untukmu, berjuta-juta kali dariku.

Dari anak didikmu,
Yang sudah lama tak menyalamimu.


Tulislah Surat Untuk Pasangan Jarak Jauhmu: Warkat yang Lebih Manis dari Dua Centang Biru

Dulu surat pernah menjadi alat komunikasi paling efektif untuk mengobati rindu kala kamu mesti berjauhan dari orang-orang terdekat. Tapi di zaman modern ini, manusia lebih senang dengan segala sesuatu yang praktis dan cepat. Sekarang menunggu pak pos tak lagi perlu; yang kita butuhkan hanyalah dua centang biru.
Tentu komunikasi yang bertambah mudah ini begitu menguntungkan bagimu yang sedang LDR-an. Tapi pernahkah kamu berpikir untuk memecah rindu dengan cara nenek dan orangtua kita dulu, yaitu saling menulis surat dengan tangan? Jangan kabur dulu: dengan menulis surat, ada banyak keasyikan, keuntungan, dan kepuasan yang tak bisa kamu dapat dengan telepon, WhatsApp, atau Skype!
1. Menulis surat butuh usaha dan niat yang ekstra. Pada era di mana pesan bisa disampaikan dengan mudahnya, yang mau menulis surat tangan hanya dua orang yang benar-benar saling mencinta.


Kamu lebih memperhatikan tata bahasamu via caligrafando-te.blogspot.com
 Share Tweet Pin
Saat menulis surat, kamu akan lebih niat dari menulis melalui SMS atau chatting. Kamu harus termenung sejenak untuk memikirkan apa saja yang perlu ditulis sampai dengan memilih kata-kata yang tepat dan enak untuk dibaca.
Atmosfer yang kamu rasakan benar-benar berbeda, pada saat mengirim pesan singkat kamu terbiasa menyingkat-nyingkat kata lalu tinggal tekan tombol kirim. Kamu pun jadi terbiasa untuk tidak begitu peduli dengan tata bahasamu. Berbeda dengan saat kamu menulis. Kamu akan jadi lebih teliti dan nggak asal dalam merangkai kalimat-kalimat.
Setelah ritual menulis selesai, kamu harus pergi ke kantor pos, beli perangko, amplop, dan sebagainya. Memang panjang prosesnya, diperlukan niat dan usaha. Tapi, seseorang yang kamu kirimi surat pasti turut merasakan keniatanmu, dan dia juga akan lebih merasa spesial dan lebih mengapresiasi pesan yang ada di dalam suratmu itu.

 2. Tak perlu mencemaskan miskomunikasi atau kode yang sulit dimengerti. Sadar tidak sadar, tulisanmu selalu mampu mencerminkan isi hati.




Tulisanmu menunjukkan mood-mu via akglobalhealth.com
Tulisan tanganmu juga bisa dengan jujur menunjukkan bagaimana mood-mu saat menulis, dan orang yang membacanya pun akan merasakannya juga. Karena menulis membutuhkan kesungguhan dan ketelitian yang lebih, risiko akan miskomunikasi jadi lebih sedikit. Orang yang membacanya pun akan lebih merasa lebih intim denganmu.
Tulisan tangan juga termasuk gaya bahasa tubuh yang tersampaikan melalui tulisan. Variasi goresan pena di atas kertas juga bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Bagaimana gayanya dalam menulis huruf ‘f’, ‘g’, dan ‘p’, apakah tulisannya miring ke kanan atau ke kiri, menukik ke atas atau ke bawah: kamu bisa mengetahui siapa dia yang sebenarnya hanya dari tulisannya.


3. Kamu tak akan hanya menjadi petani kata-kata. Cintamu pun bisa tercermin dari kecantikan fisik surat yang kamu kirimkan padanya.


Kamu bisa berkreasi melalui surat via protocoloaldia.es
Sesuatu yang sudah lama ditinggalkan atau jarang digunakan lagi biasanya punya keunikan tersendiri, dan surat akan selalu jadi pemberian istimewa untuk orang yang istimewa. Tak seperti surat elektronik, pesan singkat, dan sebagainya yang bisa dengan gampang dibuat dan kirim ke banyak orang, tentunya suratmu tulus ditujukan untuk satu orang atau khusus hanya untuk  dibaca beberapa sahabat dan keluargamu saja.
Kamu juga bisa banyak berkreasi dengan menambahkan sesuatu dalam suratmu supaya kelihatan beda dari surat biasa. Makanya ada profesi semacam perancang surat yang pekerjaannya membuat penampilan surat jadi sangat memikat. Hobi bisa saja mundur ke belakang, asal kreativitas maju terus ya.

4. Melalui surat, kamu tak hanya sekadar berbagi cerita dan bertukar kabar. Inilah kesempatan mempererat hubungan dengan sahabat, keluarga, dan pacar.



Surat bisa mempererat persahabatanmu via www.tumblr.com
Kalau kamu rindu keluarga, sahabat, atau pacar mungkin kamu biasanya langsung menelepon mereka untuk melepas rasa rindumu. Kamu pun bisa langsung berkomunikasi secara dua arah. Tapi meskipun begitu, saling berkabar melalui surat tak hanya bisa memecah kerinduan, tapi juga membuat hubunganmu dengan mereka semakin erat.
Saat kamu telepon-teleponan dengan orang-orang yang kamu rindukan, memang menyenangkan, tapi bisa saja kamu dan dia tidak benar-benar berkonsentrasi mendengarkan, karena saat telepon kamu bisa sambil melakukan hal-hal yang lain. Beda halnya dengan menulis surat. Saat membaca surat, seseorang akan jauh lebih berkonsentrasi memahami kalimat demi kalimat yang ada di dalamnya, karena membaca lebih membutuhkan konsentrasi lebih.
Kalau kamu termasuk orang yang “susah ngomong”, maka menulis surat adalah cara yang paling tepat bagimu. Meski tak mengungkapkan secara langsung, kamu masih akan terlihat lebih baik dari hanya sekadar mengirim SMS atau chatting. Sisipkan catatan kecil dalam amplop lalu letakan diatas meja belajar/kerjanya, entah itu sekedar ungkapan perhatian, dukungan, permintaan maaf, ucapan terimakasih.


5. Surat juga punya kekuatan untuk membawa suasana romantis di setiap kalimatnya. Di masa depan, kamu akan tersenyum manis tiap kali ingat pernah mengirimkan surat cinta.


Surat itu lebih romantis via kimvalledor.blogspot.com
Barangkali ini usaha yang patut dicoba tanpa harus memaksakan diri jadi sosok yang romantis. Surat dengan sendirinya dapat memunculkan kesan sederhana sekaligus serius alias romantis.
Ingin menulis surat cinta? Sok atuh nulis surat! Kamu nggak harus sepuitis Shakespeare dalam merangkai kata-kata, kok. Cukup tulislah apa yang benar-benar ingin kamu ungkapkan. Begitulah intisari dan romantika dari surat-menyurat. Segala sesuatunya jadi terkesan lebih bermakna dan dekat. Dengan memakai surat, kemungkinan besar, dia akan jadi lebih menanggapimu!


6. Surat bisa membuatmu merasakan lagi indahnya rasa penasaran. Hasilnya, kamu pun menjadi pribadi yang lebih sabar.


surat itu bikin penasaran
Tidak bisa dipungkiri berkomunikasi dengan gawai canggih bisa membuat yang jauh jadi dekat dan bisa lebih intens berkomunikasi. Selain itu, berkomunikasi langsung juga bikin rasa penasaranmu makin berkurang, sehingga tak ada perasaan cemas seperti: “Suratku dah nyampe belum ya atau jangan-jangan pake nyasar? Tulisanku yang mirip cakaran kucing semoga bisa kebaca.”, dan lain-lain.
Tapi justru itulah seni dari surat menyurat, kamu tak hanya menikmati asyiknya merangkai kalimat-kalimat, tapi kamu juga bisa dibuat penasaran dengan hal-hal tersebut. Rasa penasaran apakah suratmu sampai di tangannya atau belum, kapan dibalasnya, adalah salah satu keunikan tersendiri yang tak didapat dari komunikasi secara langsung. Selain itu kamu pun jadi terlatih untuk lebih bersabar!


7. Galau di medsos itu membuatmu terlihat seperti anak labil yang hilang arah. Jauh lebih elegan menggunakan surat untuk mengungkap rasa gundah.


Galau lewat surat aja via www.deviantart.com
Jangan khawatir tak punya cerita untuk dituliskan di sepucuk surat, sebab banyak hal yang bisa diungkapkan di dalamnya. Jika selama ini kamu sering meluapkan kegalauan di status media sosialmu, coba deh sekarang curahkan semuanya melalui surat. Posting status galau hanya akan membuatmu terlihat seperti bocah ABG yang sedang labil. Tapi itu tak akan terjadi saat kamu mengungkapkannya melalui sepucuk surat.
Kali ini coba ungkapkan langsung kegalauanmu ke orangnya lewat surat. Kenapa tidak? Mengungkapkannya melalui surat bisa lebih terlihat lebih sopan dan personal. Kamu juga terhindar dari keinginan untuk mengumbar-umbar masalah pribadi yang tidak seharusnya diketahui oleh teman-temanmu di medsos.


8. Dengan surat menyurat, kamu bisa melestarikan sebuah tradisi lama yang unik yang bisa menginspirasi banyak orang — termasuk anak-cucumu nanti!


kamu bisa melestarikan tradisi lama via naumanabdulhameed19.wordpress.com
Para penikmat nuansa oldies sudah terbiasa disebut kuno atau ketinggalan jaman karena saking terlalu nyaman menikmati hidup dengan cara-cara lama, termasuk surat-menyurat. Saat mayoritas orang-orang lebih senang untuk berkomunikasi menggunakan gawai-gawai canggih, para pecinta oldies ini malah tanpa malu menunjukkan hobinya yang dibilang kuno ini.
Keuntungan lain saat kamu punya hobi yang sudah lama ditinggalkan oleh kebanyakan orang, saat kamu bertemu dengan teman atau orang yang punya hobi yang sama, kamu dan dia bisa membentuk komunitas. Komunitas inilah yang bisa jadi wadah untuk saling sharing sekaligus tempat untuk melestarikan tradisi lama yang sudah mulai pudar. Bukan nggak mungkin kamu juga bisa menginspirasi banyak orang, termasuk anak-cucumu nanti, untuk melakukan hal-hal positif melalui sepucuk surat.

Masih menganggap kalau surat menyurat itu ribet? Kali ini tinggalin dulu motto: “kalau ada yang mudah ngapain nyari yang susah?” Setidaknya sekali dalam hidup kirimlah surat untuk orang yang kamu sayangi. Bisa jadi beberapa tahun dari sekarang surat yang kamu buat itu telah menjadi barang kenangan yang berarti bagi si penerimanya. Yuk, mengirim surat!Description: :)




Kamis, 29 Januari 2015

5 Kebaikan yang Bisa Kamu Dapat Jika Setia Mengunyah Minimal 1 Pisang Saban Hari

1. Pisang terbukti menormalkan fungsi jantung jika dikonsumsi rutin setiap hari


Dijadikan smoothie via www.kikulife.com
Murah tapi gak murahan, buah pisang justru punya manfaat baik bagi harta kamu yang paling berharga: kesehatan. Sarapan dengan sebiji pisang setiap hari akan memberi nutrisi bagi tubuh untuk mendapatkan fungsi jantung yang normal. Seperti yang sering kamu dengar, pisang mengandung mineral yang tinggi bernama potasium. Ketika sudah berada di dalam tubuh kamu, potasium langsung diserap oleh dinding usus sehingga bisa segera masuk ke pembuluh darah. Potasium lalu larut dan tersebar ke seluruh sel-sel di dalam tubuh.
Potasium punya peran penting dalam menjaga detak jantungmu, selama ratusan ribu kali per hari potasium menjadi ‘pemicu’ otot-otot di jantung. Ketika kadar potasium dalam darahmu menurun parah, detak jantung jadi gak beraturan dan bisa menyebabkan kematian. Kamu membutuhkan 4,700 mg potasium setiap harinnya dan sebiji pisang berukuran sedang-besar memberikan kamu 360 mg potasium. Yuk, rajin-rajin makan pisang biar jantungnya sehat.

2. Sama seperti wortel, pisang juga baik buat kesehatan matamu



























A banana for an eye via www.kikulife.com
Kalau kamu malas mengonsumsi pisang maupun tomat karena rasanya, kamu gak perlu khawatir kekurangan vitamin A karena dibalik rasa yang manis, pisang juga punya kandungan vitamin A yang bagus buat mata kamu. Jika kamu belum tahu, asupan vitamin A yang cukup bakal mengurangi resiko kebutaan dan baik bagi penglihatan sehari-hari.
Vitamin A di dalam buah pisang mengandung alpha-carotene dan beta-carotene, yakni zat-zat yang bertanggungjawab menjaga membran halus yang melapisi bola mata kamu. Zat ini juga salah satu dari sekian banyak protein yang memungkinkan cahaya masuk ke kornea mata. Dan kita semua tahu bagaimana pentingnya peran mata bagi kehidupan manusia. Jika kamu masih berpikir pisang itu cuma buat monyet, coba pikir-pikir lagi.

3. Serat tinggi di dalam pisang bakal memberi kamu sistem pencernaan yang sehat









































Juga bagus buat adik via imgkid.com
Lagi mengalami sulit BAB? Serat yang tinggi di dalam pisang dapat membantu menormalkan sistem pencernaan kamu. Pisang berukuran sedang mengandung 2,5 gr serat alami yang sangat mudah larut dalam tubuh. Serat ini akan meluncur ke dalam sistem pencernaan kamu, menyapu sisa pencernaan dan membantu usus mendorongnya keluar.
Selain membantu kamu poop lebih lancar, pisang sebenarnya juga bisa bertindak sebagai prebiotik. Seperti minuman prebiotik yang kamu kenal, pisang menstimulasi pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Pisang juga memproduksi enzim pencernaan yang membantu tubuh kamu menyerap nutrisi dari makan lebih sempurna.

4. Bahkan kulit pisang masih bisa memberi faedah bagi kebutuhanmu









Sehabis menyantap pisang, jangan langsung buat kulitnya. Karena selain bisa bikin orang terpeleset (ala kartun) kulit pisang masih punya manfaat berarti bagi kamu. Gunakan bagian dalam dari kulit pisang untuk diusapkan pada sepatu/tas berbahan kulit hingga bersih, lalu singkirkan sisanya dengan kain kering dan tas/sepatu kamu kinclong lagi seperti baru.
Berhubung musim hujan selalu mengundang nyamuk, makan pisang untuk beberapa bulan ke depan bukanlah ide yang buruk. Bagian dalam kulit pisang bisa mengurangi rasa perih dan gatal akibat gigitan nyamuk dan serangga pada umumnya. Selain itu, kulit pisang yang direkatkan (dengan plaster) pada kutil bisa membunuh virus HPV yang menyebabkan kulit kamu kutilan. Ulangi terapi kutil ini tiap malam sebelum tidur selama 2 minggu untuk melihat hasilnya.

5. Yang berniat nurunin berat badan, kamu bisa coba ikutan banana diet!






















Diet dengan pisang via mac.softpedia.com
Godaan terberat saat diet adalah sugar craving atau hasrat untuk ngemil yang manis-manis di antara jam makan. Pisang adalah jawaban yang tepat bagi pencarianmu untuk makan manisan sebelum makan siang atau sore-sore. Pisang cuma mengandung 90 kalori (seperempat sebatang cokelat) namun memiliki serat yang bisa kamu merasa kenyang. Lahap sebiji pisang 15 menit sebelum makan siang/makan malam, sehingga kamu gak berhasrat buat menghabiskan semua menu di atasa meja.
Atau kamu bisa mencoba Asa-Banana Diet yang menganjurkan kamu untuk cuma sarapan sebiji pisang tiap pagi. Jika kamu masih merasa lapar coba tahan 15-30 menit sebelum melahap sebiji pisang lagi. Lalu untuk makan siang dan makan malamnya gimana? Tenang, kamu bisa makan seperti biasa namun dianjurkan hanya makan nasi waktu lunch dan segera berhaenti makan saat kamu merasa 80% kenyang. Dan jangan tanya cemilan sorenya apa, karena kamu sudah tahu jawabanya: pisang.


Sebagian besar manfaat pisang di atas bisa kamu dapat jika mengonsumsi buah tersebut rutin tiap hari, cukup sebatang (2 biji kalau lapar) aja. Namun kapan pun kamu merasa kurang enerji, lesu, dan membutuhkan asupan gula untuk mengenjot semangat gak usah mahal-mahal beli energy bar. Cukup sebisi pisang aja

Redaksi

Redaksi
Yuk, Kirimkan Artikel Karyamu Sendiri ke Redaksi Wepras!
Anak muda Indonesia tak pernah bersikap masa bodoh terhadap hidup. Justru kita sangat peduli pada apa yang terjadi di dunia ini, dan selalu bersemangat untuk lebih memperbaiki diri. Sayangnya, media-media yang hadir di Indonesia selama ini belum mampu mendukung kaum muda kita untuk menjadi diri mereka yang sepenuhnya.

Wepras hadir untuk menjawab kekosongan ini. Baru 1 bulan setelah pertama kali diluncurkan, Wepras telah menarik lebih dari riabuan pengunjung unik setiap bulannya dengan perkembangan paling pesat di Indonesia.
Kini Wepras menerima kiriman naskah dari para pembacanya. Jika kamu tertarik, kriteria naskah yang kami cari bisa kamu simak disini:
  • Konten ringan yang akan menghibur orang dengan latar belakang serupa denganmu.
  • Artikel opini tentang kejadian terkini di masyarakat, atau isu-isu sosial yang selalu penting untuk dibahas.
  • Catatan perjalanan
  • Kisah-kisah unik dari tokoh atau masyarakat di daerah tempat tinggalmu (yang akan menarik untuk kita ketahui).
  • Pelajaran hidup pribadi yang menginspirasi.
Sebelum mengirimkannya pada kami, pastikan bahwa naskahmu:
  • Dikirimkan dalam format .doc atau .docx.
  • Memiliki panjang antara 800–2500 kata.
  • Dilayangkan bersama (paling tidak) satu buah foto berdimensi minimal 1200×600 pixel. Foto tersebut harus berformat landscape, dan mesti dapat dipergunakan untuk keperluan komersial.
  • Orisinal dan tidak pernah dipublikasikan sebelumnya di media massa apapun.
  • Dikirimkan dengan foto profil dan biodata pribadimu. Kalau kamu punya blog pribadi, boleh kok menyertakan tautannya juga.
  • Dikirimkan sudah dalam bentuk final. Wepras bukan dosen pembimbing skripsimu; kami tidak menerima revisi.
Wepras tidak memberikan honor berupa uang. Kesempatan untuk didengar oleh lebih dari ribuan pembaca Wepras adalah imbalan yang akan kamu dapatkan. Mengingat banyaknya naskah yang masuk ke redaksi, Wepras tidak bisa memberikan tanggapan pada setiap kontribusi. Jika setelah dua minggu kamu tidak mendengar kabar apapun dari kami, anggaplah naskahmu belum bisa kami publikasikan.
Kami berhak menyunting naskahmu secara substantif dan substansial, namun tidak akan memberikan komentar atau saran editorial jika kami memilih untuk tidak mempublikasikannya.

Tertarik? Segera layangkan artikelmu ke tiyo_eko@yahoo.com. Jangan lupa tandai surelmu dengan subyek “Pengiriman Naskah: [Judul Naskahmu]”. Kami tunggu!

1. Kamu akan merasa seperti dilepas ke sekolah baru. Berbagai kekhawatiran menyelimutimu, mulai dari pakaian hingga eyeliner yang belepotan.



Gimana caranya pakai eyeliner? via peuur-de-grandiir.skyrock.com
Di hari-hari pertamamu di kantor, kamu ingin menunjukkan kalau kamu pantas mendapatkan pekerjaan itu — termasuk dengan mengeluarkan penampilan terbaikmu. Masalahnya, setelah bertahun-tahun terbiasa santai di kampus kamu perlu waktu lama untuk menjadi pekerja kantoran yang rapi dan necis.
Kamu harus mengikhlaskan kebiasaan memakai kaos oblong ala mahasiswa. Kamu juga mulai belajar berdandan yang lebih niat. Kalau dulu kamu cukup pergi ke kampus dengan bedak bayi dan lipgloss, sekarang kamu akan menyempatkan diri menata rambut dan mengulas lipstik. Nggak jarang, tiap pagi kamu dihadapkan pada kebingungan semacam “pakai baju apa ya?” atau “Aduh, ini gimana caranya supaya eyeliner-ku nggak luber-luber?!?”

2. Begadang tak lagi semenyenangkan saat masih mahasiswa. Kamu tak lagi bisa menanggung risiko bangun terlambat esok paginya.



























begadang? yah, asal jangan nyesel aja besok pagi… via bohso15.deviantart.com
Mungkin kebiasaanmu begadang waktu mahasiswa masih sulit dilepaskan. Padahal sekarang, risiko bangun terlambat lebih besar: terjebak macet, telat datang ke kantor, dan ditegur bos.
Ketakutan-ketakutan semacam ini bisa membuatmu memilih tidak tidur sama sekali ketika sudah telanjur begadang. Atau sebaliknya, ketakutan ini malah membuatmu memaksa diri mengatur jam biologismu, sehingga kamu bisa jadi yang paling tepat waktu di kantor.

3. Tak ketinggalan adalah kekhawatiranmu pada suasana kantor sendiri. Bukan hanya bos, teman-teman sesama karyawan akan kamu perlakukan dengan hati-hati.





























Kantorku begini, kamu? via smartbusinesstrends.com
Yang pertama kali terlintas di otakmu saat kamu tahu kamu diterima di perusahaan itu: “Bosnya gimana ya?” Kamu khawatir kalau bosmu adalah orang yang kaku dan galak. Kamu pun khawatir kalau kamu melakukan kesalahan fatal yang bisa membuatnya menilaimu negatif.
Kamu juga mencemaskan pembawaan rekan-rekan kerjamu. Kamu takut mendapat perlakuan tidak adil hanya karena kamu masih junior, atau karena ada teman kantor yang rese. Kamu pun akan mengkhawatirkan apa yang sebaiknya kamu obrolkan dengan teman kantormu. Mau ramah, takut dibilang kepo. Mau kalem, takut dikira nggak komunikatif. Kamu kudu piyee?

4. Tugas-tugas pertama kamu hadapi dengan jantung berdegup kencang. Gagal masa probation atau bahkan pemecatan selalu jadi bayang-bayang.






























berganti-ganti pekerjaan adalah mediamu untuk menikmati kebebasan via oscarpena.me
Sebagai anak baru, kamu pasti takut tidak bisa menyelesaikan segala tugas yang diberikan ke kamu. Ketika kamu diterima bekerja di bank, kamu akan dihadapkan dengan laporan-laporan keuangan yang harus kamu cek setiap harinya. Kamu takut akan membuat kesalahan, sehingga menyebabkan pekerjaan orang lain berantakan.
Saking ingin maksimalnya bekerja, kadang kamu harus lembur di hari-hari awal. Akibatnya, cap sebagai “anak lembur” pun menempel di kamu.

5. Rutinitas jadi hal yang tak terhindarkan. Tanpa jam-jam tertentu untuk melakukan sesuatu, kamu tak akan bisa bertahan.


















Catat jadwal kerja ya? via www.modernmami.com
Waktu masih jadi mahasiswa dulu, kamu terbiasa melakukan apapun kapanpun. Mau bangun pukul berapa, terserah; mau tidur pukul berapa, terserah; mau makan siang kapan, terserah; mau menghabiskan sehari semalam buat skripsi, terserah; mau nggak ngapa-ngapain? Terserah!
Di dunia kerja, kamu akan dihadapkan dengan jam kerja yang rutin dan “saklek”. Kamu harus sudah ada di kantor pukul 8 atau 9 pagi. Punya waktu untuk makan siang dari jam 12.30 sampai jam 1 siang. Tidak boleh pulang sebelum jam 7 sore. Begitu seterusnya, sampai akhir pekan tiba.