Selasa, 09 Februari 2016

10 Hal Baik yang Harusnya Kita Lakukan, Walau Sederhana dan Jarang Digembar-gemborkan

Dengan berbagai kebaikan yang kecil dan sehari-hari, kita bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitar. Ada banyak kebaikan yang bisa kita lakukan. Dari mengambilkan barang orang lain yang terjatuh, memberi petunjuk jalan kalau ada yang bertanya, sampai tidak membuang sampah sembarangan.
Tapi, ada juga beberapa kebaikan sehari-hari yang jarang dibicarakan. Padahal, kebaikan-kebaikan ini juga sederhana dan mudah dilakukan. Sayang dong kalau nggak lebih sering kita lakukan?
Mulai hari ini, yuk kita lakukan lebih sering lagi kebaikan-kebaikan di bawah ini! Janji?

1. Kalau teman mencoba menghubungi, segera balas chat-nya. Jangan tunggu berjam-jam baru pesannya kamu baca.

Kapan dibalasnya?
Kapan dibalasnya?
Di dunia nyata, kamu nggak akan menganggurkan teman yang menghampirimu untuk mengobrol, ‘kan? Jadi, kenapa kamu menganggurkan pesan di WhatsApp, BBM dan LINE-mu sampai berjam-jam bahkan berhari-hari? Pernah nggak pesannya kamu anggurkan sampai isi pesan itu nggak berlaku lagi? Nah, ini saatnya supaya tindakan itu kamu kurang-kurangi.
Menjadi lebih responsif terhadap pesan di HP-mu itu salah satu bentuk kebaikan, lho. Kamu nggak membiarkan orang yang mengirimu pesan menunggu terlalu lama. Kamu jadi nggak suka “ngilang” dan nggak lagi membuat teman-temanmu bingung untuk mencari. :)

2. Saat sudah janjian sama teman, jangan begitu saja membatalkan

Nggak jadi, ya
Nggak jadi, ya via www.startribune.com
“Tong, di mana? Kok belum nyampe? Udah ditunggu nih.”
“Eh… Sori… Kayaknya aku nggak bisa deh hari ini…”
“???”
Kesel nggak kalau kamu udah mandi, udah siap-siap, eh tahunya acara kalian batal? Padahal kamu udah ngebayangin serunya pas kamu dan teman-temanmu ketemu. Udah kebayang nanti ngobrolin apa aja, cerita apa aja, dan seterusnya. Tahunya nggak jadi karena temanmu membatalkan tiba-tiba.
Salah satu kebaikan yang bisa banget kamu lakukan adalah nggak membatalkan pertemuan yang sudah kamu janjikan dengan temanmu dari beberapa hari sebelumnya. Hormatilah temanmu yang sudah mengeluarkan banyak usaha supaya bisa menemui kamu. Kalau memang nggak yakin bisa bertemu, mungkin lebih baik kamu nggak janjian dari awal saja. Iya nggak?

3. Saat ada musibah yang membuat seseorang sampai meninggal dunia, jangan cepat-cepat menjadikannya bahan tawa.

Ugh
Ugh
Ada suatu musibah yang membuat seseorang sampai meninggal dunia. Media pun ramai-ramai memberitakannya. Saking ramai pemberitaannya, detail kasus itu bukannya semakin jelas, melainkan malah semakin kabur. Nggak tahu deh yang mana fakta dan yang mana yang cuma “katanya”.
Belum selesai rusuh-rusuh ini, keluarlah meme yang bercandain kasusnya. Bukannya Hipwee nggak punya selera humor; tapi, yang kita butuhkan sekarang adalah suasana yang tenang supaya kasus ini bisa cepat kelar — bukan bercandaan. Mayoritas meme ini cuma bikin publik tambah ribut tanpa berkontribusi apapun pada penyelesaian kasus. Apalagi, yang kita bercandain itu sebenarnya hidup orang. Aduh, bercandain hal lain aja deh… atau paling nggak, tunggu kasusnya kelar.

4. Kalau lagi di jalan, kamu bisa membantu orang sekitar menyeberang

karena menolong sesama tak mengutamakan perbedaan
karena menolong sesama tak mengutamakan perbedaan via miamidianti.tumblr.com
Kenapa nggak? Jalanan sering terlalu ramai untuk pejalan kaki yang mau menyeberang sendirian. Kalau menyeberang berdua, rasanya lebih aman. Jadi nggak ada salahnya ‘kan kamu membantu orang-orang yang juga ingin menyeberang? Lagipula, ini satu contoh kalau untuk membantu orang sebenarnya kamu nggak perlu keluar uang

5. Kalau kamu mau pergi ke luar sebentar, tanya teman-teman apa ada yang mau mereka titipkan

Mau titip apa?
Mau titip apa?
“Aku mau ke minimarket nih. Mau titip apa?”
Pertanyaan ini sederhana. Tapi, temanmu pasti senang kalau kamu menanyakannya. Siapa tahu dia perlu membeli sesuatu, tapi belum sempat ke luar kantor atau kost. Mungkin juga dia kelaparan, tapi belum bisa ke luar untuk membeli makan siang.
Nggak dipungkiri kamu lebih ingin jadi orang yang nitip daripada yang dititip. Tapi sekali-sekali, dititipi teman nggak akan membuatmu rugi. Toh, kamu juga bisa gantian nitip ke dia lain kali :)

6. Meski belum jadi budaya Indonesia, menahan pintu untuk orang yang berjalan di belakangmu adalah perbuatan baik yang nyata

membuka atau menahan pintu merupakan hal kecil yang dapat kamu lakukan
membuka atau menahan pintu merupakan hal kecil yang dapat kamu lakukan via saladlydaze.tumblr.com
Menahan pintu untuk orang yang berjalan di belakangmu sepertinya belum jadi budaya di Indonesia. Masih banyak orang – tua-muda, cewek-cowok – yang membiarkan pintu itu “terbanting” begitu saja ke belakang sampai hampir mengenai wajah orang yang berjalan di belakang mereka. Padahal, menahan pintu untuk orang lain itu mudah dan nggak makan biaya. Jadi mulai sekarang, yuk lebih sering melakukannya!

7. Pakai toilet umum, cek klosetnya sebelum kamu tinggalkan. Kasihan orang kalau ada “punyamu” yang ketinggalan!

Toiletnya udah bersih belum?
Toiletnya udah bersih belum? via www.myhomemadehome.com
Saat memakai toilet umum, kita nggak boleh lupa bahwa akan ada orang-orang setelah kita yang juga akan menggunakannya. Karena itu sebelum meninggalkannya, coba deh cek apakah kloset sudah tersiram dengan baik, tisu yang kamu pakai sudah masuk ke tempat sampah, dan tak ada barang milikmu dalam bentuk apapun yang tertinggal.

8. Tempat duduk yang kamu punya kadang lebih baik jika diserahkan ke ibu hamil atau lansia. Toh kamu masih muda.

ternyata keengganan memberikan tempat duduk gak cuma terjadi di bis kota yang penuh sesak ya ;(
aw via singindo.com
Masih muda, artinya fisikmu masih kuat untuk berdiri di bus atau tempat umum lainnya. Kursi yang kamu punya bisa diberikan ke ibu hamil, anak kecil, atau lansia — yang nggak sekuat dan se-fit kamu badannya. Jangan ikut-ikutan orang lain yang sebenarnya bisa berdiri, tapi malas memberikan kursi. Ada yang tulang dan ototnya lebih membutuhkan kursi itu daripada kamu saat ini.

9. Di lift, banyak dari kita yang diam-diam saja. Padahal kita bisa memencetkan tombol dan bertanya, “Mau lantai berapa?”

membantu orang menekan tombol lift apa salahnya?
membantu orang menekan tombol lift apa salahnya? via www.killingmycareer.com
“Lantai berapa, Mbak?”
Di Indonesia, kita tidak terbiasa bertanya pada orang lain mereka ingin ke lantai berapa. Padahal, ini adalah tindakan sederhana yang bisa membuat orang lain merasa sangat dihargai.
Selain bertanya lantai tujuan mereka, kamu juga bisa memencetkan tombol buka-tutup pintu. Supaya orang lain nggak ribet saat ingin keluar atau masuk lift itu.

10. Ada mbak/mas dari Gr*enpeace, Palang Me*ah, atau lembaga sosial lainnya yang minta dana? Senyum saja, jangan dikasarin ya.

Jangan dikasarin
Jangan dikasarin via commons.wikipedia.org
Sebenarnya pasti mereka nggak enak untuk mengganggumu. Tapi gimana lagi, lembaga sosial mereka harus mencari donor supaya bisa bertahan dan menjalankan program-programnya. Jadi kalau mereka menghampiri dan mencoba mengobrol denganmu, jangan dikasarin ya.
Meskipun kamu tidak tertarik, kamu tetap bisa tersenyum sambil bilang, “Maaf ya Mas, lain kali ya.” Kamu juga lebih baik mengatakan kamu tidak tertarik sejak awal, supaya mereka tidak perlu membuang waktu untuk mengobrol denganmu hanya untuk mendapat penolakan. Kamu tetap nyaman, mereka pun akan berterima kasih walau kamu tidak tertarik menjadi donor.

Menjalani hidup sambil melakukan yang terbaik bagi masyarakat akan berpengaruh positif terhadap kelangsungan hidupmu. Manfaat yang didapat nggak hanya untuk diri sendiri aja, tapi juga orang lain dan lingkungan. Hidupmu akan terasa lebih indah dan nikmat.
Siapa yang menyangka kalau kamu adalah seorang pahlawan meski di mulai dari hal kecil? Dan siapa yang menyangka juga kalau kebaikan itu banyak macamnya, nggak cuma perilaku itu-itu saja?
Nah, selain yang udah disebutkan di atas, hal-hal apa lagi sih yang menurutmu harus lebih sering dilakukan demi berbuat kebaikan? Boleh dong share di kolom komentar! :)

0 komentar:

Posting Komentar