Berbicara soal pariwisata Indonesia, kita tentu tak ingin sektor tersebut jalan di tempat. Apalagi dengan melimpahnya potensi di dalamnya. Dalam rangka memajukan sektor pariwisata pun banyak cara yang bisa dilakukan, seperti menunjuk figur tertentu untuk menjadi duta atau ambasador pariwisata.
Beberapa hari lalu, Hipwee Travel mendapat kesempatan bertemu dan ngobrol cantik dengan runner-up 2 Puteri Indonesia 2014, Estelita Liana. Prestasinya sebagai runner up 2 Puteri Indonesia 2014 membuat Estelita otomatis menjadi Puteri Indonesia Pariwisata. Penasaran sama apa yang diobrolin? Langsung aja yuk!
Selama jadi Puteri Indonesia Pariwisata, Lily sudah berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia. Coba tebak, kota mana yang paling berkesan buat Lily?
Bagi setiap orang yang pernah mengunjungi berbagai daerah untuk berwisata, mereka pasti punya satu atau dua tempat paling berkesan. Tak terkecuali Lily, panggilang akrab Estelita. Selama menyandang Puteri Indonesia Pariwisata, berbagai daerah di Indonesia pernah dikunjunginya. Namun, Lily ternyata punya kesan mendalam pada sebuah kota, yaitu Ternate.
Status Puteri Indonesia Pariwisata yang waktu itu belum lama disandang ternyata membuatnya kaget dengan sambutan orang-orang di Ternate. Ia merasa benar-benar menjadi seorang putri kerajaan.
Kena matahari sedikit saja sampai dipayungi. Terus, waktu mau nuangin air minum, mereka sampai harus menunduk. Aku ngerasa jadi putri kerajaan. Padahal dalam hati aku bilang, aku tuh mahasiswa biasa , ungkap Lily.
Selain itu, Lily juga mengaku mendapat pengalaman spesial. Ia diizinkan masuk ke sebuah istana ratu Ternate yang hanya boleh dimasuki oleh ratu.
Aku juga ke istana ratu. Istana khusus ratu Ternate. Istana itu ternyata kado dari sultan untuk sang ratu.
Soal pariwisata Indonesia, cewek yang berhasil membawa Indonesia menang Best National Costume pada ajang Miss Supranational 2014 di Polandia itu punya penilaian sendiri.
Sebagai mantan Puteri Indonesia Pariwisata, Lily tak berarti tak punya hak untuk berpendapat tentang kondisi pariwisata Indonesia. Menurutnya, pariwisata Indonesia sangat keren, hanya kurang merata pembangunan infrasturturnya.
Sudah oke. Cuma fasilitas dan infrastruktur yang kurang merata. Waktu di Polandia pun mereka yang dari negara lain cuma tahu Bali, enggak dengan Indonesia. Padahal, ya ampun, itu Bali ada di negaraku, kata Lily dengan nada gemas.
Dia membandingkan ketidakmerataan infrastruktur pariwisata antara satu daerah ke daerah yang lain.
Bali memang sudah siap banget jadi destinasi pariwisata. Di sana terorganisir. Ternate dan Sumbawa padahal enggak kalah bagus. Tapi ya itu, begitu datang, kita bisa bingung mau ke mana dan naik apa. Kalu waktu sama rombongan Puteri Indonesia memang dijamu. Nah, kalau turis-turis lain?
Enggak hanya kritik, Lily pun memberi contoh solusi untuk menghadapi masalah tersebut. Kalau mengandalkan pemerintah yang agak susah, kata Lily, cuma habis-habiskan waktu.
Buktinya Kabupaten Gunung Kidul bisa dengan swadaya massyarakat. Kalau ngeluh doang, ya, gitu-gitu aja, tuturnya.
Puteri Indonesia Pariwisata 2014 ini juga punya rekomendasi daerah yang nyaman untuk berwisata. Simak deh, daerahmu disebut enggak sama doi?
Kalau bicara pariwisata, rasanya Bali sudah enggak asing di telinga kita. Jadi Bali enggak masuk rekomendasi pilihan Lily. Sudah biasa banget, katanya.
Ia memilih Yogyakarta dan Lombok sebagai rekomendasi untuk siapa saja yang akan berwisata. Dara kelahiran 22 Juli 1993 tersebut memang asli Yogyakarta, tapi bukan karena itu dia memilih Yogya.
Bukan. Bukan karena aku orang Yogya. Orang cari wisata cari apa coba? Mereka mencari sesuatu yang beda kan? Kalau gitu-gitu aja kan gak seru.Dan Jogja itu beda banget, punya keunikan sendiri. Dan hal yang enggak pernah lihatlah yang membuat mereka tertarik.
Biar lebih bijaksana ketika berwisata, kamu harus perhatikan pesan dari Puteri Indonesia Pariwisata yang satu ini.
Tangan kita memang suka gatal kalau masalah pariwisata. Salah satu dari kamu mungkin pernah menjadi pelaku. Nahh, mudah-mudahan dengan membaca wejangan Puteri Indonesia Pariwisata 2014 ini kamu bisa mulai melek dengan pentingnya menjaga milik kita bersama.
Apa yang bisa kita lakukan untuk dunia pariwisata Indonesia? Sesimpel cintai dan jaga. Kalau kita cinta terhadap sesuatu, kita pasti akan menjaganya, ujar Lily.
Jeleknya di Indonesia, kata Lily, itu tangannya yang gatal buat coret-coret. Kita juga kerap lupa dengan sampah. Padahal penting banget untuk menjaga kelestarian tempat tersebut. Buat apa sekolah tinggi kalau kebiasaan membuang sampah sembarangan tidak juga hilang.
Kesadaran dirilah yang perlu ditekankan. Sampah permen itu kecil memang kalau kita buang, tapi kalau setiap orang mikir gitu, ya bisa numpuk. Padahal untuk sekedar mengantongi sampai membuangnya ke tempat sampah itu gampang, kata Lily.
Terakhir, untuk ikut memajukan pariwisata Indonesia, kamu enggak harus jadi duta pariwisata.
Selain hal-hal di atas, Lily juga mengajak semua orang Indonesia untuk tetap berlaku ramah dan menciptakan suasana aman terlebih dahulu untuk memajukan pariwisata Indonesia. Menurutnya, percuma kalau kita gencar-gencarkan pariwisata Indonesia, kalau di negara kita sendiri banyak isu terorisme. Mesti kita lawan demi kemaslahatan banyak pihak, termasuk dunia pariwisata Indonesia.
Hal terakhir yang patut diperhitungkan keberadaannya adalah media sosial. Kita, kata Lily, harus benar-benar memanfaatkan teknologi tersebut untuk memberikan informasi kepada banyak orang tentang pariwisata Indonesia.
Contoh kecilnya lihat di Path. Ketika temanmu check in di satu tempat yang menarik, mungkin sehari atau dua hari kemudian, kita ada di lokasi tersebut karena penasaran, tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar