Senin, 31 Agustus 2015

6 Destinasi di Malang yang Layak Kamu Datangi dan Tampak Cantik di Instagrammu Nanti

Artikel ini adalah hasil partnership antara Hipwee dan Traveloka. Kalau mau ke Malang, Traveloka bisa membantu mempersiapkan perjalananmu dengan murah dan nyaman.

Malang kini perlahan menggeliat jadi primadona wisata baru di Jawa Timur. Lengkapnya destinasi wisata yang Malang punya membuat kota ini menarik banyak pendatang saban harinya. Gimana gak tertarik ke Malang kalau mulai dari pantai, taman wisata, sampai pemandangan hijau ada di sana?
Tapi sekarang traveling bukan cuma soal datang ke destinasi dan menikmati apa yang ada di sana. Foto-foto apik juga wajib dipunya biar bisa bikin dunia tahu lewat sosial media. Kalau ke Malang, destinasi mana sih yang apik di mata dan oke untuk tampil di Instagrammu nantinya? Hipwee dan Traveloka akan paparkan 7 diantaranya.


1.  Alun-alun Merdeka Malang kini makin bersih dan cantik saja. Kerlap-kerlip lampu dan air mancur jadi andalannya

Alun-alun Malang yang kini makin apik dengan lampunya | Kredit: @trizasubagyo
Alun-alun Malang yang kini makin apik dengan lampunya | Kredit: @trizasubagyo via instagram.com
Baru selesai dipugar pada bulan Juni 2015 lalu, alun-alun Malang kini tampil dengan lebih bersih dan cantik. Terletak di jantung kota Malang, kini di alun-alun ini kamu bisa menemukan jalur sepeda dan air mancur “menari” plus kerlap-kerlip cantik lampu di malam hari.
Alun-alun yang juga lebih sering disebut dengan Alun-alun Merdeka ini unik. Di dekatnya terdapat Masjid Jam’i, yang jadi masjid andalan warga Malang. Karena itu di Alun-alun Merdeka juga terdapat spot khusus untuk shaf sholat jamaah Masjid Jam’i.


2. Di Pantai Goa Cina kamu bisa menemukan sunrise terbaik di Pantai Selatan Jawa

Pantai Goa Cina yang punya sunrise terapik di Malang
Pantai Goa Cina yang punya sunrise terapik di Malang via instagram.com
Menempuh perjalanan 2-3 jam dari kota Malang, pantai di Malang Selatan ini layak dikunjungi buatmu yang suka jadi penikmat terbitnya matahari. Setelah sebelumnya harus melewati jalan curam yang dikelilingi perbukitan, kamu akan disambut dengan tarian ombak dan pemandangan birunya air yang sejuk di mata.
Dengan membayar 5 ribu rupiah saja tiap orangnya, kamu sudah bisa menikmati paduan karang di tengah laut – magisnya matahari terbit – plus pasir putih dan air laut yang biru kehijauan. Menangkap keindahan macam ini, feed Instagrammu selama liburan dijamin akan jauh dari kata membosankan.


3. Terletak diantara Malang dan Blitar, Bendungan Lahor jadi destinasi yang cantik sekali dalam gambar

Bendungan Lahor, yang magis sekali dalam gambar | Kredit: @odansandler
Bendungan Lahor, yang magis sekali dalam gambar | Kredit: @odansandler via instagram.com
Bendungan Lahor yang berlokasi sekitar 40 km dari Kota Malang punya kekuatan yang tak boleh diremehkan. Dibangun sebagai sumber pengairan, kini Bendungan Lahor berubah jadi destinasi wisata yang lengkap. Mulai dari wisata outbound sampai tempat makan ada di sana.
Landscape iconic di Bendungan ini adalag kapal nelayan yang bisa disewa untuk mengantarmu berkeliling bendungan. Jika mampir ke sini, selain foto-foto jangan lupa pesan ikan bakar yang dimasak fresh dari ikan hasil ternak nelayan dalam keramba.


4. Danau Selorejo yang dikelilingi 4 gunung menawarkan kesejukannya. Uniknya, kamu pun bisa kekenyangan jambu di sana

Danau Selorejo nan unik dan indah di mata | Kredit: @alexbhiseka
Danau Selorejo nan unik dan indah di mata | Kredit: @alexbhiseka via instagram.com
Kecamatan Ngantang, Malang punya danau yang sesungguhnya tak boleh dilewatkan. Danau Selorejo yang dikelilingi oleh Gunung Kawi, Asmoronjono, Kelud, dan Welirang ini menawarkan pemandangan yang indah dan udara sejuknya.
Dengan membayar 10 ribu saja per orang kamu sudah bisa berjalan santai di sekeliling danau sembari menjajal panganan yang penjual tawarkan. Kalau hobi memancing di sini kamu pun bisa menjajal peruntungan sepuasnya. Danau Selorejo terkenal dengan banyaknya ikan yang ada di dalamnya.
Psst..ada yang unik dari danau ini. Kalau sedang musim jambu, kamu bisa menyewa kapal untuk pergi ke Pulau Jambu yang terletak tak jauh dari danau. Di sana kamu bisa makan jambu sepuasnya, petik sendiri, gratis pula!


5. Omah Kayu di Batu, Malang membuatmu seperti masuk mesin waktu. Foto yang tercipta pun dijamin tak membuat jemu

Omah Kayu di Malang. Dingin, tenang, menantang
Omah Kayu di Malang. Dingin, tenang, menantang via instagram.com
Omah Kayu sebenarnya merupakan hotel unik yang ada di Kawasan Paralayang Batu, Malang. Namun karena keunikannya sekarang kamu tak perlu harus menginap di sana untuk sekadar menikmati pemandangan dan foto-foto.
Omah Kayu memiliki kamar yang literally terletak di atas pohon. Jika tertarik masuk dan foto-foto di sini kamu hanya perlu membayar 5 ribu rupiah saja tiap orangnya. Kesejukan udara dari lokasi di Gunung Banyak membuatmu merasa tenang dan nyaman selama berada di sini.
Jika menginap di sini, kamu pun bisa menyaksikan langsung orang-orang yang melakukan paralayang. Saat malam tiba kerlap-kerlip lampunya pun memanjakan mata. Hmmm tergoda? Kenapa gak segera rencanakan perjalanan dan hotelmu viaTraveloka?


6. Pantai Lenggoksono memberimu wisata yang sebebas-bebasnya. Beach hopping pun bisa dilakoni kalau berkunjung ke sana

Pantai Lenggoksono dengan pemandangan indahnya | Kredit: @fahmiadimara
Pantai Lenggoksono dengan pemandangan indahnya | Kredit: @fahmiadimara via instagram.com
Beach hopping cuma bisa di Bali atau di Lombok? Duh, mitos banget sih! Malang Selatan juga punya destinasi cantik untuk beach hopping kok. Di Pantai Lenggoksono yang terkenal dengan kebebasan untuk membuka tenda di manapun tanpa charge biaya, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Bolu-bolu.
Di Pulau Bolu-bolu kamu bisa kembali membuka tenda dan menikmati masih aslinya kehidupan penduduk di sana. Bahkan “kamar mandi” penduduk masih berupa sungai kecil di belakang rumah lho.
Selanjutnya, kamu bisa berpindah ke objek wisata snorkeling dan Air Terjun Banyu Anjlok yang juga berada tak jauh dari Pantai Lenggoksono.

Malang memang jawara baru soal wisata. Kalau kamu tergoda berkunjung ke Malang, kenapa gak mulai cari tiket via Traveloka dan memesan hotelmu di sana? Harga hotel dan tiket yang ditawarkan Traveloka akan membuat perjalananmu makin terjangkau. Gak perlu lagi khawatir deh bokek pasca perjalanan.

 | 31 , 

Kuliah S2 Bukan Berarti Jadi Perawan Tua!

wisuda
Apa yang salah dengan kami para wanita yang berkarier dan melanjutkan kuliah S2?
Kerap kali kalian para pria minder dan mengatakan bahwa kami yang sedang menempuh kuliah S2 akan menjadi perawan tua, karena banyak pria takut menghadapinya..
Bolehkah kami ungkapkan yang sesungguhnya? Kami melanjutkan kuliah bukan semata-mata untuk dipandang hebat, bukan pula untuk menginjak-injak harga diri pasangan. Perlu kalian tahu kami kembali ke bangku kuliah agar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk semua orang. Bukankah ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pahalanya meski kita sudah berada di liang lahat? Lalu apa yang salah?
Percayalah, kami yang bergelar Master sesungguhnya lebih tahu dan akan lebih patuh pada ketentuan agama yang berlaku. Gelar kami bukan untuk disombongkan, tapi kami tengah mempersiapkan diri untuk menjadi istri yang baik dan ibu yang cerdas nantinya..
Bukankah nantinya seorang suami membutuhkan teman sharing yang baik, kami punya berbagai pengalaman dan mungkin berbagai solusi.. Suami tentu juga ingin anak-anaknya di didik oleh Ibu yang cerdas kan? Agar anak tidak hanya diterpa oleh kemajuan jaman tapi juga harus adanya pendidikan agama yang ditanamkan..
Maaf, kami tidak pernah takut pada apa yang kalian katakan, soal rezeki, jodoh dan maut karena Allah sudah atur semua dengan sebaik-baiknya.. Semua ini diungkapkan agar kalian sadar bahwa tidaklah pantas memandang wanita karier dengan sebelah mata..
Kenali orangnya ; maka kamu akan tahu pribadinya..

Author Info:

Egis Yulianti
Deskripsi:
Anak Perempuan Yang Senantiasa Berusaha Membahagiakan Ibunda Tercinta..

Sudah Berumur Tapi Masih Baby Face Dan Awet Muda, 7 Hal Ini Pasti Sering Kamu Rasakan!

Secara usia kamu sudah sudah bisa dibilang dewasa, lewat dari dua puluh lima tahun. Sudah beberapa tahun berlalu sejak kamu lulus kuliah dan mulai bekerja, teman-temanmu pun banyak yang sudah menikah bahkan punya anak. Tapi,\ secara penampilan kamu sama sekali tak tampak berbeda dari pertama kali masuk kuliah dulu. Apalagi, didukung dengan wajahmu yang bisa dikatakan baby face, alias imut-imut. Enak sih bisa selalu tampak awet muda, tapi ada beberapa hal yang kadang bikin kamu malas karena terus-terusan disangka masih ABG.

1. Anugerah muka baby face ini bikin kamu sering disangka masih mahasiswa baru atau bahkan SMA.

Sering disangka masih SMA
Sering disangka masih SMA via www.beranda.co.id
Waktu bertemu orang baru yang biasanya lebih tua, kamu sering dijejali dengan pertanyaan yang mencengangkan,
Orang baru: sekarang kuliah di mana, dik?
Kamu: haha… nggak kuliah…
Orang baru: oh masih SMA?
Samu: saya sudah kerja di advertising, Om…

2. Pernah juga ditaksir dedek-dedek ABG karena disangka sepantaran.

Jadi sering dirayu brondong deh dikira seumuran
Jadi sering dirayu brondong deh dikira seumuran via jv.wikipedia.org
Yang lebih parah, nggak jarang waktu nongkrong di tempat yang banyak ABG-nya kamu dikira sepantaran dengan mereka. Hasilnya, nggak sedikit dedek-dedek ABG yang sering cari perhatian ke kamu. Bahkan, ada juga dedek-dedek ABG yang pernah naksir dan pdkt ke kamu.
Dedek ABG: Hai, kenalin Rio, Psikologi 2015. Kamu angkatan berapa?
Kamu: oh, maba ya? Aku Putri, Psikologi juga sih angkatan 2015.
Dedek ABG: maba juga? Masa sih? Kok aku nggak pernah lihat kamu? Bohong deh!
Kamu: bener, kok! Angkatan 2015, S2 nya sih tapi, kalau S1-nya angkatan 2006 dulu.
Dedek: eh, maaf, Kak!

3. Kamu yang udah tergolong ‘tua’ tapi masih berdadan ABG sering dikritik oleh orang tua, “kamu itu udah besar lho, coba pakai baju yang pantes!”

Apa salahnya tampil muda?
Apa salahnya tampil muda? via hiburan.metrotvnews.com
Sudah brewajah baby face, kamu juga berdandan selayaknya ABG. Kamu yang cowok mungkin masih suka pakai celana pendek dengan kaos oblong, topi, dan sepatu sneakers. Kamu yang cewek juga bergaya santai dan nggak pernah pakai makeup sama sekali. Diikuti dengan tingkah lakumu yang masih serampangan kayak anak kecil. Jadilah, penampilan kamu sama sekali nggak berubah sama sekali walaupun sudah terbilang berumur. Ini membuat orang tua kamu sering ceramah panjang kali lebar tentang penampilanmu yang masih kayak anak kecil.
“Mas, kamu itu lho udah hampir dua tujuh tapi kok masih aja suka main layangan!”

4. Kadang kamu berpikir: “Waktu mama-papa seusia aku sekarang mereka sudah menikah, tapi kok aku masih kayak gini-gini saja ya…”

Coba ah serius dikit, tapi tetep aja culun juga
Coba ah serius dikit, tapi tetep aja culun juga via www.wowkeren.com
Karena banyaknya pernyataan yang sering kamu dengar tentang usia dan penampilanmu, kamu pun sering merenung. Kamu sadar, ketika orang tuamu di usiamu saat ini, beliau sudah menikah. Itu tandanya di usiamu saat ini, beliau sudah menanggung beban yang cukup berat. Dari menghidupi keluarga hingga mempersiapkan kelahiranmu. Sementara, kamu saat ini, masih bekerja untuk diri sendiri. Masih bisa bebas bermain-main. Dan yang terpenting, masih menolak tua.

5. Waktu acara kumpul-kumpul keluarga dan ada adik sepupu yang udah beranjak gede, kamu tampak seumuran. Padahal dulu tuh bocah sering kamu gendongin.

Dulu sih yang lain masih pada kecil-kecil
Dulu sih yang lain masih pada kecil-kecil via twitter.com
Adik sepupu: hai, mbak apa kabar?
Kamu: eh, ini Nita? Buset gede banget!
Adik sepupu: ya iya lah, Mbak! Kan aku sekarang sudah SMA.
*kemudian foto bareng dan kamu tampak lebih kecil dari dia*
Momen berkumpul bareng keluarga menjadi momen yang kadang membuat kamu merasa aneh. Iya, aneh karena bertemu adik-adik sepupu yang ternyata sekarang sudah pada gede. Kamu sangat ingat, waktu kamu masih SMA dan mereka masih pada SD. Mereka sering kamu gendong-gendong dan nggak jarang kamu bully saking kecil dan gemesnya kamu sama mereka. Tapi sekarang, kenyataannya telah berubah. Mereka sudah beranjak gede dan tingginya hampir sama atau bahkan lebih tinggi dari kamu. Adik-adik yang dulu sering kamu timang itu, kini tampak seumuran dari kamu.

6. Ke tempat atau event tertentu yang khusus diperuntukan untuk yang 21 tahun ke atas, kamu selalu distop dan diminta menunjukkan identitas.

Ke tempat-tempat tertentu harus nunjukin ID card
Ke tempat-tempat tertentu harus nunjukin ID card via info-musik-dj.blogspot.com
Saat ini, tak sedikit acara-acara yang disponsori produk tertentu hanya boleh didatangi oleh mereka yang berusia di atas dua puluh satu tahun. Ketika kamu datang ke acara-acara atau tempat khusus dewasa (21 tahun ke atas), kamu pun sering kali dihentikan petugas dan diminta menunjukkan kartu identitas. Padahal, teman-teman kamu yang lain dan datang bersamaan denganmu bisa masuk begitu saja tanpa menunjukkan identitas. Nasib lah memiliki tampang unyu dan selalu terlihat seperti tujuh belas tahun.

6. Terlepas dari segala perasangka kamu bangga karena itu artinya kamu awet muda.

Tanda awet muda
Tanda awet muda via www.wowkeren.com
Meski sering dibilang nggak dewasa, meski sering dianggap masih remaja, kamu sangat bersyukur dengan wajah imut-imutmu. Wajah yang baby face ini adalah sebuah anugerah bagimu, karena dengan wajah ini kamu berarti awet muda. Kalau di usia dua puluh lima ke atas ini, kamu masih sering disangka anak remaja, itu berarti nanti kamu waktu umur tiga puluhan, kamu akan disangka masih umur dua puluhan.
Banyak orang yang melakukan banyak usaha dari memakai krim kecantikan sampai operasi plastik agar dapat mempertahankan wajah yang tampak awet muda. Sementara kamu, cukup banyak-banyak tersenyum saja sudah dipikir masih remaja.

Stay young!

15 Hal yang Kamu Alami Saat Ditinggal Nikah Teman-teman Padahal Kamu Masih Sendiri

Gelagat-gelagat teman yang sebentar lagi mau nikah itu bisa kebaca. Gak pernah nongol di grup, tahu-tahu nyapa semua anak di sana. Gak ada angin gak ada ujan, tiba-tiba nanya sibuk apa enggak dan minta ketemuan. Yah, minimal minta alamat rumah lah buat kirim undangan.
Kamu pasti udah hafal.
Menyaksikan teman-teman dekatmu menikah satu per satu udah pasti bikin kamu terinspirasi. Kagum rasanya sama keberanian dan keberuntungan mereka di usia semuda ini. Gak kayak kamu, mereka sudah punya pasangan berbagi janji sehidup-semati. Hidup rasanya terus maju, gak terus-terusan begini.
Pastinya ini bikin kamu ngerasa campur aduk. Di satu sisi kamu bahagia buat mereka, di sisi lain kamu merasa kehilangan sekaligus harus menghadapi tekanan orang yang menyuruh kamu cepat nyusul. Padahal, punya calon aja belum, hih!
Kayak apa sih rasanya punya teman-teman dekat yang udah nikah, sementara kamu masih sendiri?

1. Semua orang tahu kamu belum punya calon. Terus… kenapa mereka masih nanya kapan kamu nyusul?!

Kapan?
Kapan? via www.wajibbaca.com
Paling gak ngerti kalau orang-orang nanya yang satu ini. Iya sih, mungkin basa-basi… Tapi terus mereka ngarep jawaban apaa? ‘Kan udah tahu calonnya aja belom ada~
“Kapan nikah? Yah kira-kira 3 jam 20 detik lagi…” *sambil liat jam tangan*
“Kapan nikah? Yah kalo gak hari Sabtu ya hari Minggu.” (jawaban standar)

2. Kalo udah ditanya, kamu bisa apa lagi selain minta doa?

Minta doa
Minta doa via sayangpacar.com
“Didoain aja deh ya…”
“Iya, doain aja cuy.”
“Minta doanya ya.”
Kamu minta doa terus, kayak anak baru sunat.

3. Belum lagi pas orangtua bicara. Nanya kenapa semua teman udah nikah sampai bilang langsung ke kamu, “Mama mau cucu.”


SMS dari Mama
SMS dari Mama via hipwee.com


4. Biar masih sendiri, sebenarnya kamu senang menyaksikan teman-teman bertransformasi. Bangga pula saat kamu masih dianggap bagian dari kehidupan baru mereka

seenggaknya masih dianggap bagian hidup baru mereka
seenggaknya masih dianggap bagian hidup baru mereka via rofidalathifah.wordpress.com
Walau sampai sekarang masih sendiri, kamu sebenarnya bisa bahagia juga melihat teman-teman dekatmu satu per satu bertransformasi menjadi suami atau istri. Rasanya haru dan tak menyangka karena baru beberapa tahun sebelumnya kamu dan mereka hanyalah sekumpulan anak urakan yang hobinya makan, karaoke, dan keluyuran.
Ada rasa bangga juga ketika hubungan kalian gak berhenti hanya karena dia sudah menikah. Justru kamu diterima sebagai bagian dari lembar hidupnya yang baru. Dia bakal jadi orang yang berbeda tapi sebagai teman, kamu memilih tetap setia.

5. Galau sih, tapi… Yah… Gak segitunya juga… Eh…

Galao
Galao via plus.google.com
Iya, punya temen deket yang satu per satu mulai naik ke pelaminan itu meninggalkan aftertaste berupa kegalauan
Gak bisa dipungkiri. Walau kamu senang melihat teman-temanmu satu per satu melangkah menuju kehidupan baru, sedikit banyak ada rasa galau juga yang berkelebat di kepala.
“Duh, gue kapan ya?”
“Kalau dulu gue gak putus, mungkin malah udah duluan. Mungkin dateng ke kondangan gak usah sendirian…”
“Si Agni udah sukses nikah sama Eli. Lah gue? Kerjaannya masih nyari-nyariSampe ditawarin taaruf segala dong.”


6. Mau gak mau ada sedikit rasa kehilangan. Gak seperti dulu, teman-temanmu gak lagi bisa available setiap saat

Kapan lagi bisa begini?
Kapan lagi bisa begini? via anislotus.wordpress.com
Memang benar sih, kamu tetap ada di dalam hidup barunya. Sosokmu sebagai teman selama bertahun-tahun lamanya tidak mungkin tergantikan.Tapi namanya juga salah satunya udah nikah, pasti fokus udah beda. Walau masih teman, sedikit banyak kamu tetap merasa kehilangan.
Dulu kamu dan dia masih bisa sering kelayapan bareng. Sekarang, susah buat dia keluar malam tanpa ijin suami/istri. Sudah diijinin pun pasti gak enakan kalau main-main sampai pagi.
Gak cuma itu, kamu sekarang gak lagi bisa asal main ke rumahnya. Harus tanya dulu apa dia lagi sibuk, karena gak enak sama suaminya. Bukan salahnya dia, bukan salah siapa-siapa. Cuma itu faktanya aja.
“Ditinggal nikah” itu ternyata gak cuma berlaku buat mantan, tapi juga buat teman.

7. Ngobrol sama teman yang udah nikah jadi beda rasanya. Kadang kamu serasa bicara sama dua orang berbeda dalam satu badan yang sama

Kalau udah nikah, mesra jadi sah-sah aja
Kalau udah nikah, mesra jadi sah-sah aja via gardeniadiary.wordpress.com
“Ini aku lagi ngobrol sama kamu atau istrimu sih? Hahaha.”
Namanya juga suami-istri. Pikiran mereka pasti udah saling terhubung satu sama lain dan saling mempengaruhi. Wajar aja tiap kamu ngobrol sama dia kamu serasa ngobrol sama suami atau istrinya juga.
“Ntar pas mau pulang kita mampir martabak ya.”
“Gue kira lu gak suka martabak?”
“Iye, buat bini.”
“Widiiih…”

8. Ketika akhirnya mereka punya anak, kamu diam-diam bertanya-tanya kapan bisa diberi anugerah yang sama

Baaa~yiii~~
Baaa~yiii~~ via pixabay.com
Rasanya seru melihat teman-temanmu sekarang bertransformasi utuh menjadi seorang ayah atau ibu. Kebahagiaan mereka tak bisa ditahan-tahan lagi, terpancar jelas di wajah dan kalimat mereka padamu. Kamu sedikit iri melihat mereka sibuk menggendong anaknya, memberi susu, bermain-main sambil bercanda dengannya.
Tak pelak kamu bertanya-tanya kapan bisa diberi oleh Tuhan anugerah yang sama. Tapi… mau bikin anak sama siapa… *backsound: “Sudah terlalu lama sendiri~~”

9. Apa daya, sampai sekarang aja kamu bahkan gak tahu mau malam Mingguan sama siapa…

Makan sendiri...
Makan sendiri… via www.lostateminor.com
Boro-boro mikir soal pasangan hidup. Kalau kamu ditanya mau malam Mingguan sama siapa, kamu gak bakal tahu deh apa jawabannya. Ya gimana, udah biasa banget Sabtu malam dihabiskan cuma masak mie instan, baca buku, nonton film atau main kucing. Maaf, tidak biasa bersama manusia yang lain…

10. Orang-orang mulai menginvestigasi kenapa sampai sekarang kamu masih sendiri. Ada yang nuduh kamu pilih-pilih, padahal punya pilihan aja enggak…

Hanya ilustrasi maaf -- mbaknya cantik kok! <3
Hanya ilustrasi maaf — mbaknya cantik kok! <3 a="" href="https://m.ask.fm/ratifadliyati/best" nbsp="" style="background: 0px 0px; box-sizing: border-box; color: #f7931e; word-break: break-all;" target="new" via="">m.ask.fm
Temen: “Mana gandengannya? Kok sendiri terus sih?”
Kamu: “Lah, mana aku tahu…” *pasrah*
Temen: “Huuu… Kamu siiih… pemilih!”
Kamu: “Ya kali milih-milih, punya pilihan aja enggak~~~” *joget pinguin*
Sepanjang kesadaranmu sih, kamu sudah berusaha menjaga hati dan pikiran supaya terbuka. Kalau ada yang menghampiri, gak akan kamu tolak kok, ya ladeni saja. Siapa tahu nyambung dan sama-sama nyaman juga ‘kan. Sayangnya, entah kenapa sampai sekarang jarang banget ada yang menghampiri. Sedih karena yang terjadi justru lebih sering sebaliknya: kamu menyimpan rasa tapi gak dibalas sama orangnya…

11. Yang paling gak enak adalah reuni. Mereka bawa anak-anaknya, kamu cuma bawa harapan beserta doa

Yaay reuni!
Yaay reuni! via arditafanisa.wordpress.com
Kamu: “Ehh, baby Ester sekarang udah gede ya? Udah berapa tahun umurnya? Hayo sini main sama Tante!”
Anaknya temen: “Tante kok gak bawa anaknya biar Ester ada temennya?”
Kamu: “Tante ‘kan belum punya anak, Ester…”
Anaknya temen: “Lho kok bisa?!”
Saat reuni tentu kamu harus duduk semeja dengan teman-teman yang sekarang sudah jadi ibu-ibu dan bapak-bapak. Masing-masing bawa anak-anak mereka yang lucu-lucu, sementara kamu cukup bawa diri. Kalau ditanya “Sendiri aja nih?” tinggal bilang “Gak, ini sama harapan dan doa…” Semoga cepet ketemu jodoh, maksudnya.

12. Harus diakui, kadang hidup terasa monoton dan berputar di situ-situ aja.

Makanan masih mie instan
Makanan masih mie instan via www.tumblr.com
Buat banyak orang, menikah adalah tahapan hidup yang lebih penuh tanggung jawab, yang selanjutnya. Kadang ini bikin kamu yang belum menikah merasa hidupmu stuck di situ-situ aja, gak berkembang ke arah yang lebih dewasa.
Saat temanmu yang sudah menikah sibuk bersih-bersih rumah karena mau kedatangan mertua, kamu bisa santai-santai aja di kamar dan bangun siang. Teman kamu seringupdate destinasi liburan weekend-nya bareng suami, kamu sih lebih sering ke mall sendiri.
Dalam hati kamu bertanya-tanya kapan saatnya kamu bisa seperti mereka. Minta izin ke bos buat gak masuk kerja karena anak sakit, bisa bilang “Iya nih, buat istri gue” pas beli martabak, nolak kongkow-kongkow karena duit harus ditabung buat ngajak keluarga jalan-jalan. Hmmm….

13. Tapi, masih sendiri bukan berarti kamu gak bertanggung jawab. Justru ini momen tepat untuk belajar jadi lebih hebat

Daripada galau, mending daftar beasiswa
Daripada galau, mending daftar beasiswa via beasiswagea.wordpress.com
Cuma karena kamu belum nikah, bukan berarti hidupmu harus tanpa arah. Itu sih pemikiran yang salah! Memangnya kamu nggak bisa jadi orang dewasa cuma gara-gara kamu single? Memangnya kamu gak bisa bertanggung jawab cuma gara-gara belum jadi orangtua?
Yaela~~
Daripada galau dan mengutuki hidup yang sendiri ini, kamu justru bisa:
  • Bersih-bersih kamar kost. Walaupun jarang ada tamu, ada orang yang tinggal di situ. Dan orang yang tinggal di situ berhak merasa nyaman!
  • Mulai nabung buat KPR, biar gak nge-kost terus seumur hidup
  • Kirim duit ke orangtua
  • Nulis tesis
  • Belajar nyetir mobil
Masih sendiri bukan berarti kamu gak bertanggung jawab. Justru ini momen paling tepat buat belajar jadi lebih hebat.

14. Gini-gini, ada enaknya juga sih masih bebas dan sendirian. Saat mau memutuskan sesuatu, gak ada orang lain yang juga harus dipikirkan

Bebas naik gunung!
Bebas naik gunung! via ndri.info
Banyak orang yang udah ngebet nikah suka lupa, belum nikah pun juga banyak nikmatnya. Kamu lebih bebas menentukan apa saja karena memang belum hidup untuk berdua. Tiba-tiba pengen sesuatu, begitu punya duit ya tinggal beli aja. Tiba-tiba pengen pergi ke tempat tertentu, nabung bentar, urus cuti, kelarin tugas kuliah, pergi deh. Ada undangan kawinan? Ambil baju paling bagus, dandan bentar, jangan lupa senyum, langsung cus!
Sebenarnya hidupmu sama hidup teman-teman yang udah nikah tuh sama-sama aja kok. Ada sedihnya, banyak bahagianya, penuh momen-momen bikin ngakaknya. Ya udah~

15. Kamu gak hidup di sirkuit balap-balapan, menikah bukan soal cepat-cepatan. Dan pada jam dan detik yang tepat nanti, kamu tak perlu lagi cemas sendiri

Akan ada jam dan detiknya sendiri
Akan ada jam dan detiknya sendiri via www.valianphotography.blogspot.com
Ada orang yang memang mau nikah muda. Ada yang mau sama, tapi jatuhnya gak muda-muda amat. Ada yang gak mau nikah muda dan memang baru nikah setelah benar-benar dewasa. Ya udah, toh hidup bukan soal siapa yang bisa cepat-cepatan menyalip. Tiap orang punya trek-treknya sendiri dan gak ada garis finish yang harus buru-buru dilalui.
Entah itu besok, bulan depan, atau 5 tahun kemudian, akan tiba saatnya di mana kamu gak perlu khawatir lagi sendiri. Entah karena memang sudah ada yang menemani, entah karena memang kamu nyaman dengan hidup yang sudah kamu pilih ini.
Tenaaang. Semua itu udah ada yang ngatur. Percaya ‘kan?
 |