Masih ingat awal-awal berkenalan dengannya? Jangankan tertarik. menanggapi pembicaraan dengannya saja kamu kadang setengah hati. Tapi lagi-lagi jodoh memang misteri. Membuat ungkapan tak kenal maka tak sayang terasa sekali di perjalanan yang kamu lalui ini.
Sebab, semakin mengenalnya kamu tak hanya tertarik, tapi perlahan jusutru merasa sangat nyaman. Sampai tiba saatnya kamu dan dia sepakat untuk membangun hubungan yang lebih seirus. Dan di sinilah kamu sekarang, duduk di hadapannya dengan sekali dua kali mengejapkan mata sambil tersenyum. Mendengarkan dia yang sedang bercerita, dengan pikiran yang masih terus sibuk sendiri dengan pertanyaan, “kok bisa ya akhirnya aku sama dia? Sampai sejauh ini pula.” Rasa tidak percaya ini bukan hadir karena ragu, melainkan takjub.
Mengingat hari-hari yang kalian lalui untuk mempertahankan hubungan ini bukan hal yang mudah. Perselisihan tak perlu ditanya ada atau tidaknya. Tapi tak bisa dipungkiri, rasa bahagia yang kalian rasa tetap punya kadar yang lebih banyak. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, perjuangan apa sih yang membuat hubungan layak dipertahankan sampai hari yang kalian sudah sepakati bersama tiba? Bisa jadi perjuangan ini yang buat kalian yakin dan hubungan bertambah dewasa.
1. Kasih sayang sudah pasti jadi pegangan, tapi bukan cuma ucapan yang tak berwujud apa-apa
“Aku sayang kamu”
Kalimat itu sudah hampir jadi makanan sehari-hari. Bosan mendengar? Tidak juga. Tapi sekarang, kamu mencoba berpikir lagi dengan logika, bahwa kasih sayang yang jadi pegangan dalam hubungan kalian bukan sekadar ucapan atau kata-kata. Harus ada wujudnya, apalagi kalau bukan dari sikap dia selama ini ke kamu. Seberapa sering dan bessar usahanya dalam memahami, mengerti, hingga menjaga dirimu. Sebab sayang hanya diucapan tanpa bukti apa-apa seperti replika makanan 3 dimensi yang bisa dilihat dan disentuh tanpa pernah bisa dirasakan rasanya.
2. Sejauh mana kamu dan dia saling mengenal sejauh itu pula kalian saling mengerti dan percaya
Kamu tahu dia bukan tipe orang yang mudah nyaman dan tertarik dengan cewek. Sebab patokan menarik tak sekadar cantik atau pintar saja. Ukuran nyaman buatnya, ketika cewek ini bisa diajak berbicara persoalan musik, buku, film sampai info-info penting di sekitar kalian. Dan pastinya yang membuatnya tertarik, ketika cewek ini bisa menerima apapun yang ada dirinya dengan segala usaha yang dijalani.
Sejauh itulah kamu mengenal cowokmu ini. Kalaupun sekarang dia punya teman cowok dan cewek lebih banyak, kamu sendiri yakin dan percaya mereka memang teman saja. Kamu tak perlu repot cemburu dengan teman-temannya. Toh, dia sendiri sudah bilang teman-temannya yang cewek ini memang cantik juga pintar, hanya saja mereka bukan tipenya yang mau diajak berkeliling pasar tradisional atau medengarkan musik-musik folk kesuakannya.
3. Perjuangan justru diliat dari masa-masa sulit yang mampu dilalui bersama, bukan hanya tawa yang dibuat berdua
Ada saat kalian berselisih paham karena kamu atau dia terlampau lelah dengan aktivitas masing-masing. Kamu dan dia menjadi lebih sensitif sampai akhirnya salah mengartikan maksud dari percakapan yang sebenarnya hal biasa.
Atau saat kalian sementara waktu menjalani hubungan jarak jauh. Menunggu itu bukan hal yang mudah, meski sebenarnya setelah masa ini lewat semua justru terasa tak sesulit perkiraan. Tapi memang hubungan seperti ini jalannya. Tak melulu penuh dengan gelak tawa, sedangkan perjuangan nyata letaknya memang di masa-masa sulit yang kalian hadapi bersama.
Masa sulit yang mampu dilalui bersama, jelas akan membuat ikatan kamu dan dia jauh lebih kuat dari sebelumnya
4. Memahami kebiasaannya dan membiasakan saling terbuka, jadi perjuangan untuk memahami satu dan lainnya
Kamu sudah nggak kaget lagi kalau tiba-tiba dia ketus. Bukan karena marah denganmu, tapi kamu tahu dia sedang memikirkan banyak hal. Belum lagi pasti ada hal tak terduga yang mungkin belum sempat dia ceritakan. Tapi satu hal yang pasti, asalkan kamu tak menanggapi dengan emosi yang sama, dia sendiri akan sadar diri. Mulai dari meminta maaf sampai menceritakan semua hal yang sedang jadi beban dipikirannya, pasti nantinya dia lakukan.
Sebaliknya dia tahu sikap diammu yang mendadak ini pasti selalu ada apa-apanya. Kalau dia tanggapi dengan pertanyaan-pertanyaan atau sikap yang dingin pastinya kamu semakin kesal. Jadi dia pun memilih sabar. Beginilah cara kamu saling memahami, supaya kalian tak melulu terlibat perselisihan.
5. Kelayakan sebagai patner masa depan pun dilihat dari usahamu menjadi pendengar dan pembicara yang baik untuknya
Bukan cuma kamu yang jadi pendengar baik, tapi sesekali saat dirimu sedang serius bercerita dia pun bisa duduk manis menyimak semua ucapanmu. Akan ada momen di mana kamu atau dia saling mengomentari cerita. Bahkan saat membicarakan hal serius, kalian saling memberi kesempatan untuk menutarakan pandangan atau pemikirannya sendiri. Menjalin hubungan dengannya membuat kamu memilih teman, sahabat, sekaligus patner yang memang sudah cowok untuk masa depan nanti.
6. Dari awal memulai, kalian tak boleh lupa berusaha memperlakukan pasangan dengan baik dan wajar
Tak ada perlakuan posesif, melarang-larang ini itu, mendikte bahkan terlalu manja dengan pasangan. Dibilang kalian cuek-cuekan pun nggak sama sekali. Semua sewajarnya saja, saling perhatian, pengertian, mendukung, sampai menjaga. Kamu dan dia memang berusaha sekali menahan diri untuk terlalu menuntut. Toh kalian sendiri punya kesadaran pribadi untuk terus berbenah diri.
Di luar orang melihat hubungan kalian adem ayem dan normal-normal saja. Padahal aslinya perjuangan kalian rumit dan sulit. Tapi tak mengapa jatuh bangun yang kalian hadapi dalam mempertahankan hubungan ini. Sebab yang jelas, cowok yang ada di depanmu sekarang memang patut diperjuangkan. Tinggal berdoa saja, jalan untuk hubunganmu ke depannya akan lebih dipermudah.
sumber : Mustika Karindra
sumber : Mustika Karindra