Minggu, 30 Oktober 2016

Waktunya Kalian Berpikir Ulang, Hal-hal Apa Saja yang Jadi Patokan Berjuang Dalam Hubungan

Masih ingat awal-awal berkenalan dengannya? Jangankan tertarik. menanggapi pembicaraan dengannya saja kamu kadang setengah hati. Tapi lagi-lagi jodoh memang misteri. Membuat ungkapan tak kenal maka tak sayang terasa sekali di perjalanan yang kamu lalui ini.
Sebab, semakin mengenalnya kamu tak hanya tertarik, tapi perlahan jusutru merasa sangat nyaman. Sampai tiba saatnya kamu dan dia sepakat untuk membangun hubungan yang lebih seirus. Dan di sinilah kamu sekarang, duduk di hadapannya dengan sekali dua kali mengejapkan mata sambil tersenyum. Mendengarkan dia yang sedang bercerita, dengan pikiran yang masih terus sibuk sendiri dengan pertanyaan, “kok bisa ya akhirnya aku sama dia? Sampai sejauh ini pula.” Rasa tidak percaya ini bukan hadir karena ragu, melainkan takjub.
Mengingat hari-hari yang kalian lalui untuk mempertahankan hubungan ini bukan hal yang mudah. Perselisihan tak perlu ditanya ada atau tidaknya. Tapi tak bisa dipungkiri, rasa bahagia yang kalian rasa tetap punya kadar yang lebih banyak. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, perjuangan apa sih yang membuat hubungan layak dipertahankan sampai hari yang kalian sudah sepakati bersama tiba? Bisa jadi perjuangan ini yang buat kalian yakin dan hubungan bertambah dewasa.

1. Kasih sayang sudah pasti jadi pegangan, tapi bukan cuma ucapan yang tak berwujud apa-apa


apalah arti sayang tanpa sikap via unsplash.com
“Aku sayang kamu”
Kalimat itu sudah hampir jadi makanan sehari-hari. Bosan mendengar? Tidak juga. Tapi sekarang, kamu mencoba berpikir lagi dengan logika, bahwa kasih sayang yang jadi pegangan dalam hubungan kalian bukan sekadar ucapan atau kata-kata. Harus ada wujudnya, apalagi kalau bukan dari sikap dia selama ini ke kamu. Seberapa sering dan bessar usahanya dalam memahami, mengerti, hingga menjaga dirimu. Sebab sayang hanya diucapan tanpa bukti apa-apa seperti replika makanan 3 dimensi yang bisa dilihat dan disentuh tanpa pernah bisa dirasakan rasanya.

2. Sejauh mana kamu dan dia saling mengenal sejauh itu pula kalian saling mengerti dan percaya


Saling percaya via nouba.com.au
Kamu tahu dia bukan tipe orang yang mudah nyaman dan tertarik dengan cewek. Sebab patokan menarik tak sekadar cantik atau pintar saja. Ukuran nyaman buatnya, ketika cewek ini bisa diajak berbicara persoalan musik, buku, film sampai info-info penting di sekitar kalian. Dan pastinya yang membuatnya tertarik, ketika cewek ini bisa menerima apapun yang ada dirinya dengan segala usaha yang dijalani.
Sejauh itulah kamu mengenal cowokmu ini. Kalaupun sekarang dia punya teman cowok dan cewek lebih banyak, kamu sendiri yakin dan percaya mereka memang teman saja. Kamu tak perlu repot cemburu dengan teman-temannya. Toh, dia sendiri sudah bilang teman-temannya yang cewek ini memang cantik juga pintar, hanya saja mereka bukan tipenya yang mau diajak berkeliling pasar tradisional atau medengarkan musik-musik folk kesuakannya.

3. Perjuangan justru diliat dari masa-masa sulit yang mampu dilalui bersama, bukan hanya tawa yang dibuat berdua


Bukan hanya tawa via nouba.com.au
Ada saat kalian berselisih paham karena kamu atau dia terlampau lelah dengan aktivitas masing-masing. Kamu dan dia menjadi lebih sensitif sampai akhirnya salah mengartikan maksud dari percakapan yang sebenarnya hal biasa.
Atau saat kalian sementara waktu menjalani hubungan jarak jauh. Menunggu itu bukan hal yang mudah, meski sebenarnya setelah masa ini lewat semua justru terasa tak sesulit perkiraan. Tapi memang hubungan seperti ini jalannya. Tak melulu penuh dengan gelak tawa, sedangkan perjuangan nyata letaknya memang di masa-masa sulit yang kalian hadapi bersama.
Masa sulit yang mampu dilalui bersama, jelas akan membuat ikatan kamu dan dia jauh lebih kuat dari sebelumnya

4. Memahami kebiasaannya dan membiasakan saling terbuka, jadi perjuangan untuk memahami satu dan lainnya


saling memahami dan terbuka via unsplash.com
Kamu sudah nggak kaget lagi kalau tiba-tiba dia ketus. Bukan karena marah denganmu, tapi kamu tahu dia sedang memikirkan banyak hal. Belum lagi pasti ada hal tak terduga yang mungkin belum sempat dia ceritakan. Tapi satu hal yang pasti, asalkan kamu tak menanggapi dengan emosi yang sama, dia sendiri akan sadar diri. Mulai dari meminta maaf sampai menceritakan semua hal yang sedang jadi beban dipikirannya, pasti nantinya dia lakukan.
Sebaliknya dia tahu sikap diammu yang mendadak ini pasti selalu ada apa-apanya. Kalau dia tanggapi dengan pertanyaan-pertanyaan atau sikap yang dingin pastinya kamu semakin kesal. Jadi dia pun memilih sabar. Beginilah cara kamu saling memahami, supaya kalian tak melulu terlibat perselisihan.

5. Kelayakan sebagai patner masa depan pun dilihat dari usahamu menjadi pendengar dan pembicara yang baik untuknya


mendengarkan dengan seksama via unsplash.com
Bukan cuma kamu yang jadi pendengar baik, tapi sesekali saat dirimu sedang serius bercerita dia pun bisa duduk manis menyimak semua ucapanmu. Akan ada momen di mana kamu atau dia saling mengomentari cerita. Bahkan saat membicarakan hal serius, kalian saling memberi kesempatan untuk menutarakan pandangan atau pemikirannya sendiri. Menjalin hubungan dengannya membuat kamu memilih teman, sahabat, sekaligus patner yang memang sudah cowok untuk masa depan nanti.

6. Dari awal memulai, kalian tak boleh lupa berusaha memperlakukan pasangan dengan baik dan wajar


Sewajarnya via nouba.com.au
Tak ada perlakuan posesif, melarang-larang ini itu, mendikte bahkan terlalu manja dengan pasangan. Dibilang kalian cuek-cuekan pun nggak sama sekali. Semua sewajarnya saja, saling perhatian, pengertian, mendukung, sampai menjaga. Kamu dan dia memang berusaha sekali menahan diri untuk terlalu menuntut. Toh kalian sendiri punya kesadaran pribadi untuk terus berbenah diri.

Di luar orang melihat hubungan kalian adem ayem dan normal-normal saja. Padahal aslinya perjuangan kalian rumit dan sulit. Tapi tak mengapa jatuh bangun yang kalian hadapi dalam mempertahankan hubungan ini. Sebab yang jelas, cowok yang ada di depanmu sekarang memang patut diperjuangkan. Tinggal berdoa saja, jalan untuk hubunganmu ke depannya akan lebih dipermudah.


sumber : Mustika Karindra

Aku yang Rapuh dan Bersembunyi di Balik Kebahagiaan Palsu


Aku menjadi orang yang bodoh mencintaimu tanpa balasan. Aku tetap berusaha untuk selalu ada untuk kamu. Padahal kamu tidak pernah mencoba buat membuka hati kamu untuk aku sampai detik ini. Tapi kamu mempertahankan aku disaat aku sudah mulai jerah, lagi dan lagi aku masih berdiri di samping kamu. Kamu tak pernah biarkan aku pergi tetapi kamu tak bisa memiliki aku. Sampai kapan kamu seperti ini? Aku butuh kepastian sebenarnya.
Aku juga terlanjur tidak bisa pergi dari kamu karena kau tidak mau kamu sendiri di sini. Aku tahu kamu masi mengingkan dia kembali di pelukan kamu itu, tapi tidak mungkin. Dia sudah merelakan kamu untuk mencintai orang lain yaitu aku.
Aku rapuh tapi aku pura pura bahagia. Aku tak sanggup sebenarnya untuk mencintaimu lebih lama lagi. Tapi aku tak bisa pergi dari kamu sangat sulit untuk melakukan itu. Entah apa yang ada dipikiranku tapi aku yakin dia pasti sadar  kalau ada aku di sini, masih berharap dengan kamu.
Aku ingin kamu buka sedikit hati kamu untuk aku.
Kamu pernah bilang akan lebih baik bila aku sama kamu, tapi maaf aku belum bisa membuka hati aku untuk kamu.
Kenapa itu kau ucapkan itu sehingga aku yakin suatu saat hati kamu terbuka untuk aku. Seperti pertemuan kita yang dua bulan lalu yang yang sudah lama kita tak berjumpa tidak ada dipikiran aku tapi kamu hadir lagi. Kita tak pernah tahu kan kalau kita bertemu aku yakin Tuhan pasti sudah membuat alurnya. Tapi dengan cara seperti ini ada rasa sakit hati, dilema, Tuhan menguji jalannya cinta kita.
Begitu besarnya aku yakin sama kamu. Kamu akan berlabuh ke hati aku aku mohon buka hati kamu sedikit untuk mempercayai kalau aku bisa buat kamu bahagia.

Untuk melupakan kamu sekarang akupun belum bisa. Maafkan hati ini sudah menaruh harapan besar ke kamu.

5 Kuliner NTB yang Bakal Manjain Lidah Kamu



Tiga tahun lebih aku tinggal di Sumbawa Besar. Negara menempatkan aku bekerja di KPPN Sumbawa Besar. Banyak pengalaman yang aku dapatkan di sana, salah satunya adalah pengalaman kuliner. Cita rasa yang dijajal oleh lidah begitu berbeda dengan cita rasa dari kampung halamanku di Palembang.
Banyak makanan yang aku suka. Namun, bila diminta menyebut 5 saja, aku akan menyebut makanan-makanan berikut ini:
 

1. Sate Rembiga

Sate Penuh Sejarah via http://catatanpringadi.com
Bumi sejuta sapi, itulah julukan bagi Nusa Tenggara Barat. Ketika aku di sana, harga daging sapi kualitas premium hanya sektiar Rp75.000,- per kilogram. Jauh lebih murah ketimbang harga sapi di ibu kota ya.
Banyak makanan dengan bahan olahan daging sapi. Namun, yang paling kusuka adalah Sate Rembiga. Ya, sate rembiga berbahan dasar daging sapi. Mirip dengan sate maranggi namun cita rasanya berbeda. Empuk dan renyah sekaligus. Pedas dan manis sekaligus. Tidak ada bumbu kacang atau saos yang melumuri sate ini.
Rembiga sebenarnya adalah nama daerah di Mataram. Sejak zaman kerajaan, ada seorang keluarga Raja Pejanggik yang tinggal di Rembiga yang ahli membuat sate. Kini keahlian meracik Sate Rembiga tidak hanya masalah keahlian yang turun temurun namun sudah menjadi usaha yang mengangkat perekonomian warga Rembiga dan Mataram.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sate Rembiga ini sangat sederhana, yaitu cabe rawit, terasi, bawang putih, garam, gula dan daging sapi. Sebelum dimasak, dagingnya direndam dengan bumbu hingga 3 jam supaya meresap. Dagingnya pun ditumbuk terlebih dahulu. Rasanya yang pedas plus kucuran jeruk nipis membuat rasa sate ini menjadi sangat gurih.

2. Sate Bulayak

Sate Bulayak Enak via http://catatanpringadi.com
Masih dari dunia sate-satean, kali ini namanya Sate Bulayak. Aku pertama mencicipi Sate Bulayak ini di Pantai Senggigi.
Bulayak artinya lontong. Penyajian sate ini memang menggunakan lontong. Tapi bukan lontong biasa, karena lontong Lombok terbuat dari beras ketan. Lontongnya juga tidak dibungkus dengan daun pisang, melainkan daun kelapa atau aren yang diulir sehingga bentuknya kecil dan mengerucut. Rasanya juga berbeda dari lontong yang dibungkus dengan daun pisang, sedikit manis dan lebih padat
Sate Bulayak dibuat oleh orang Narmada. Bumbu sate tersebut terbuat dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta beberapa bumbu dapur lainnya sehingga rasanya mirip bumbu kari. Bumbu khas Lombok ini terdiri dari kacang tanah, sangrai tumbuk yang direbus bersama santan, serta beberapa bumbu dapur lainnya. Bentuk dari sate ini juga unik, dagingnya kecil dan tipis sehingga lebih terasa lembut.

3. Ayam Taliwang

Asli Menggoyang Lidah via http://catatanpringadi.com
Banyak yang mengira Taliwang ada di Lombok. Keliru. Taliwang sebenarnya ada di Sumbawa Barat. Taliwang dulunya adalah kerajaan besar yang bahkan disebut kelima dalam Negarakertagama dan cerita-cerita terkait kegagalan Gajah Mada menaklukkan wilayah timur Indonesia sehingga ia harus berhenti dan bertapa di puncak Rinjani.
Kemunculan ayam taliwang sendiri pertama kali pada saat terjadi perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. Pada masa itu pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari kerajaan Karangasem Bali. Orang-orang Taliwang yang bertugas sebagai pendamai tersebut ditempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang sesuai dengan tempat mereka. Tugas orang-orang Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak kerugian nyawa dan harta benda tidak berlanjut. Dalam misi perdamaian itu ikut serta para pemuka Agama Islam, juru kuda dan juru masak. Masing-masing memiliki tugas tersendiri. Pemuka agama bertugas memberi tuntunan kehidupan kepada masyarakat dan melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memilihara kuda. Juru masak bertugas menyiapkan logistik.
Ciri khas Ayam Taliwang ialah menggunakan ayam kampung muda. Pembuatan ayam bakar dengan campuran bumbu-bumbu tertentu sesuai selera dan tradisi masyarakat bersangkutan. Bumbu-bumbu yang digunakan berasal dari hasil alam sekitarnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai, garam, dan terasi.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pembauran antara masyarakat Karang Taliwang dengan masyarakat Sasak. Pembauran ini juga terjadi pada pola makan dan pengolahan bahan makanan. Budaya masyarakat Sasak menyukai masakan pedas. Daging ayam diolah menjadi ayam pelalah dengan citarasa pedas. Ayam pelalah inilah yang menjadi cikal bakal dari ayam taliwang.

4. Plecing Kangkung

Rasakan sedapnya kangkung diplecing via http://catatanpringadi.com
Kangkung Lombok berbeda dengan kangkung biasa. Batang dan rantingnya panjang dan besar-besar. Daunnya juga lebih hijau. Jika kangkung biasa ditumis akan kehilangan warna hijaunya, kangkung lombok tidak demikian. Kandungan klorofil dalam kangkung lombok lebih tinggi.
Kangkung ini paling favorit dimasak plecing. Plecing kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari Cabai rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk limau. sebagai pendamping Ayam taliwang, plecing kangkung biasanya disajikan dengan tambahan sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng, ataupun urap.

5. Ikan Bakar Segar

Sejujurnya aku bingung ingin menulis apa untuk yang kelima. Wilayah NTB adalah wilayah laut. Tentu olahan makanan laut harus ada dalam daftar ini. Di Sumbawa Besar ada Singang, Sepat, semacam sup ikan. Namun, aku tak begitu menyukai sup ikan ataupun sup hewan-hewan laut yang biasanya dicampur kepiting, udang, cumi. Kolesterolnya tak tahan.
Soal ikan ini aku jadi teringat pada beberapa tempat. Pertama, kalau kamu suka ikan air tawar, pergilah ke Aikmal atau Pancor. Daerah di Lombok Timur, kaki gunung Rinjani, banyak dijadikan kolam-kolam ikan. Di atas kolam-kolam itu ada saung-saung. Kita bisa makan di situ, menikmati sajian ikan nila atau ikan mas dibakar atau digoreng bersama plecing kangkung. Rasanya? Jangan ditanya. Ikan segar dari kolamnya gurih dan manis.

Kalau ke Sumbawa, ikan laut bakar tak ada matinya. Daerah-daerah di sepanjang jalan Sumbawa adalah daerah pesisir. Kita bisa menemukan banyak penjual ikan bakar setiap sore. Atau kita bisa datang langsung ke pantainya dan menikmati ikan bakar segar. Harganya pun tak menguras kantong. Ikan-ikan seperti kakap, kakap merah, sunu (kerapu), kuwe dijual murah. Kalau pintar menawar, ikan dengan ukuran 7 ons, bisa kita dapatkan hanya 50.000. Itu sudah dengan nasi dan plecing kangkung. Ikan-ikan ini tidak dibumbui. Kita akan merasakan pengalaman makan ikan segar yang manis dan gurih.

Merasa Dianaktirikan Sama Orangtua Sendiri? Ini 9 Alasan Kamu pun Bisa Sukses Kayak Saudaramu!


Acara dibanding-bandingkan tidak hanya terjadi dalam kasus pacar dengan mantan pacar lho. Dalam lingkup keluarga pun, tak jarang ada perlakuan yang membanding-bandingkan. Dan terkadang, dibandingkan dengan saudara sendiri ini lebih menyakitkan. Si itu lebih pintar lah, lebih mandiri, lebih akrab dengan keluarga, lebih peduli, dan bla-bla-bla. Meskipun kamu berusaha menulikan telinga, terkadang masih terdengar juga.
Apa pun konteksnya, dibandingan dengan orang lain itu tidak menyenangkan. Meskipun tidak mungkin disangkal setiap orang berbeda-beda, di sini kamu seolah dituntut untuk menjadi orang lain. Yang sering dibanding-bandingkan dengan kakak atau adik yang lebih ‘wow’ daripada kamu, pasti paham betul perasaan-perasaan ini.

1. Mulai dari nilai, karier, hingga jodoh semuanya harus mengacu pada dia yang lebih superior. Ini dan itu, apapun harus kamu tiru


Selalu berada di bawah bayangannya via www.movienewsguide.com
“Kakak aja bisa masuk 5 besar. Masa kamu nggak bisa?”
“Duh, adiknya aja udah punya pacar, masa kakaknya malah masih jomblo sih?”
“Coba dong, kamu lebih ramah lagi kayak kakakmu. Lebih banyak senyum gitu, jangan asyik di kamar melulu.”
Sejak masih anak-anak, kamu sudah akrab dibandingkan dengan saudaramu yang nilainya lebih bagus, aktif jadi ketua kelas, dan disayang guru-guru. Lalu saat dewasa, pilihan karirmu juga bisa dipersoalkan. Bisa kurang bergengsi, ataupun kurang memberi penghasilan tinggi. Mulai dari hal yang sederhana, kamu harus menjadi seperti saudaramu. Dengan kata lain, kamu lebih jelek dan tidak punya kualitas sebesar saudaramu. Karena itu, kamu selalu merasa harus terus memperbaiki diri.

2. Sedikit saja kamu melakukan kesalahan, orang tua akan langsung merujuk pada saudaramu untuk dijadikan panutan


Dianjur ikut dia yang selalu benar via www.irishtimes.com
“Ya ampun! Kok bisa-bisanya sih kamu bangun kesiangan? Kenapa nggak nyalain alarm? Masa iya musti Mama terus yang bangunin? Contoh dong Kak Ayu, dia bisa bangun sendiri sejak masih SD!”
Meskipun setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi bila kamu yang melakukan kesalahan tak akan semudah itu ceritanya. Kamu harus mencontoh kak ini atau dik itu, yang mungkin sebenarnya pernah melakukan kesalahan yang sama tapi tidak ketahuan saja. Tapi yah, namanya keluarga. Daripada semakin kena omelan lagi, kamu memilih untuk iya-iya saja.

3. Dan ketika kamu mendapatkan hasil yang diharapkan bersama, tak hanya namamu yang mendapat pujian. Tetap ada nama orang lain yang disebut di sana


Kalau sukses pun tetap dibandingkan via www.thefashionisto.com
“YES! Aku dapat dapat promosi! Naik jabatan naik jabatan… lalala yeyeye~”
“Nah gitu dong, baru itu namanya anak Papa. Jangan hanya jalan di tempat. Kak Ayu kemarin juga bisa naik jabatan padahal baru kerja satu tahun. Anak Papa pasti bisa semua.”
” … “
Hayo, apakah kamu merasa dejavu dengan percakapan semacam itu? Setelah kamu dituntut untuk mencapai hal yang menjadi harapan bersama, keberhasilanmu meraihnya pun tak bisa dilepaskan dari nama saudara yang terus membayang-bayangimu. Seolah usaha kerasmu itu sudah sewajarnya, dan hasil yang kamu peroleh itu sudah seharusnya. Padahal kan kamu berdarah-darah mengejarnya! Tapi lagi-lagi, kamu cuma bisa mengadu dalam hati, dan mencurahkan isi hati di buku diari.

4. Apa yang kamu usahakan mati-matian terkadang juga tak mendapat respon yang diharapkan. Sampai di sini, terkadang kamu merasa hidup itu tak adil


Hidup serasa tidak adil via unsplash.com
Karena kamu diharapkan berhasil di bidang yang sama, maka keberhasilan-keberhasilan kecil di luar itu seolah tidak ada harganya. Nilai matematikamu cuma 5 bisa menjadi bahan sidang keluarga, padahal kamu memang lebih suka pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai 9 yang kamu dapatkan di pelajaran bahasa Indonesia tidak berarti apa-apa, karena saudaramu dapat nilai 9 di pelajaran matematika.
Kamu yang hobi traveling dan berhasil menjadi travel blogger yang punya banyak penggemar tetap saja dianggap pengangguran bila dibandingkan dengan saudaramu yang bekerja kantoran. Di sinilah, rasa sedih itu terkadang muncul, seperti meme-meme ibu polwan yang populer. Hidup ini terasa tak adil, karena keberhasilanmu tak dihargai dengan layak, padahal kamu sudah mempertaruhkan segalanya untuk memperoleh itu semua.

5. Barangkali inilah yang membuatmu sedikit menutup diri. Karena daripada makan hati, kamu lebih suka menyimpan ceritamu sendiri


Kamu jadi lebih suka menyendiri via thetig.com
Karena pengalaman yang sudah-sudah, dan kamu sering makan hati sendiri, perlahan kamu mulai pandai menyembunyikan isi hati. Kamu jadi ahli berpura-pura ceria, padahal dalam hati merana. Kamu luwes saja berpura-pura tak peduli, padahal dalam hati kamu berteriak ingin dihargai juga. Dari situlah, kamu memilih untuk menarik diri. Apakah di keluarga kamu jadi dikenal sebagai anak pendiam yang tak terlalu banyak bicara? Bukannya menjauhi keluarga, namun kamu ingin menyimpan ceritamu sendiri. Daripada dibagi, namun respon yang didapat tak sesuai dengan harapan.

6. Tak ada orang yang suka dibanding-badingkan. Setiap orang ingin keunikannya diakui. Bila kamu merasa begitu, itu manusiawi


Semua orang itu unik dan spesial via www.thefashionisto.com
Kamu tidak sendirian. Di dunia ini banyak orang yang mengalami hal yang sama. Entah itu dibanding-bandingkan dengan saudara sendiri, ataupun dibanding-bandingkan dengan masa lalu pasangan, atau sekadar dibandingkan dengan rekan kerja. Itu tidak enak, jelas. Setiap orang punya keunikan sendiri, dan sudah pasti mereka ingin keunikan itu diakui. Setiap orang ingin jadi diri sendiri, meraih kesuksesan yang didefiniskan sendiri, namun masyarakat terlalu menuntut untuk satu definisi kesuksesan. Apakah di momen ini kamu sering bertanya “Sementara orang mengagungkan jargon ‘be yourself’, kenapa aku justru tidak boleh jadi diri sendiri?”

7. Sering membandingkanmu dengan saudara, tak selalu berarti kasih sayang keluarga berat sebelah. Mereka hanya ingin kamu termotivasi untuk lebih baik lagi


Saudara bisa saling memotivasi via www3.pictures.zimbio.com
Dari rasa sakit hati dan nelangsa yang menumpuk-numpuk itu, kamu mulai meragukan kasih sayang kedua orang tuamu. Barangkali kamu penasaran apakah sesungguhnya kamu anak pungut? Anak yang tak diharapkan? Anak yang hadir tanpa direncanakan sehingga tidak boleh protes bila diperlakukan sekadarnya? Ah, apapun alasannya, kamu merasa kasih sayang orang tuamu timpang sebelah.
Mungkin kamu sempat berpikir untuk pergi dari rumah dan mengelana seperti cerita-cerita di TV. Namun tunggu dulu. Sering membanding-bandingkan, tidak berarti orang tuamu tidak sayang. Ketika menyuruhmu untuk menjadi seperti saudaramu yang dinilai lebih baik, sebenarnya mereka hanya sedang memotivasimu. Agar semangatmu terpacu, dan mungkin agar egomu tersentil sehingga kamu tergerak untuk membuktikan bahwa kamu bisa. Jangan tergesa-gesa, tidak ada orang tua yang tidak sayang anaknya.

8. Sebagai orang tua, mereka hanya ingin semua anaknya sukses di level yang sama. Tentunya mereka juga ingin kamu bahagia


Semua orang tua ingin anaknya sukses via www.tumblr.com
Mungkin saja sumber dari semua ini hanyalah kesalahpahaman saja. Orang tuamu mengira, definisi sukses hanya satu poin saja, yaitu seperti yang sudah diraih oleh saudaramu. Orang tuamu lupa, bahwa setiap anak punya mimpi dan cita-citanya sendiri. Tak mesti sama, karena memang preferensi setiap orang berbeda. Yang jelas, orang tuamu ingin semua anaknya sukses dan bahagia.
Tentu mereka tidak mau satu anaknya sukses bergelimang harta dan punya keluarga yang bahagia, sementara anak yang lainnya hidup terlunta-lunta. Yang jelas, orang tuamu juga ingin kamu bahagia. Apa yang perlu dilakukan kini hanyalah melurukan semuanya. Katakan saja bahwa apa yang ingin kamu capai berbeda dengan apa yang sudah dicapai saudaramu. Katakan saja, bahwa kamu bukanlah saudaramu. Keterbukaan barangkali akan membuat semuanya lebih mudah.

9. Tak perlu dijadikan beban. Bila hal ini terjadi lagi, jawab saja dengan senyuman. Lalu buktikan bahwa kamu bisa berprestasi, dengan tetap menjadi dirimu sendiri


Tak perlu dijadikan beban via stocksnap.io
Niat awalnya tidaklah buruk, karena orang tua hanya ingin anak-anaknya tumbuh sama baiknya. Kamu yang dianggap sedikit kurang, dimotivasi terus supaya bisa bangkit dan mengalahkan saudaramu. Meskipun caranya kurang tepat dan justru membebani, namun kamu harus mulai menata emosi. Sesudah kamu tahu apa alasan yang sebenarnya, saatnya kamu membuktikan diri. Tak perlu lagi kamu dengarkan perbandingan-perbandingan yang menyakitkan hati itu. Senyum saja. Iya-iya saja. Sambil kamu menata hidupmu, untuk membuktikan bahwa kamu juga bisa sukses, tanpa harus menjadi seperti saudaramu.

Meski dibanding-bandingkan itu tak enak, jangan sampai kamu membenci keluargamu karena ini. Meskipun terkadang menyakitkan, mereka tetaplah orang pertama yang akan datang saat kamu butuh bantuan. Saudaramu yang dipuja-puji itu, mungkin juga tidak berharap terus dijadikan pembanding. Dan orang tuamu tidak bermaksud untuk melukaimu, melainkan hanya ingin memotivasimu untuk lebih baik lagi setiap harinya. Santai saja, dan buktikan bahwa kamu memang bisa!

Senin, 17 Oktober 2016

Di Umur 20-an,Kamu Mulai Harus Tega Sama Diri Sendiri. Nggak Boleh Asal Ngalir dan Ikut Nafsu Doang!

Hidup cuma satu kali lho, kenapa harus ditahan-tahan? Kalau besok mati gimana? Sebelum sempat senang-senang?
Masa muda sering diidentikkan dengan masa hura-hura. Apalagi bila ditambah dengan penghasilan yang besar. Belum banyak tanggungan yang harus dipikirkan, membuat rasa ingin berfoya-foya sulit dikendalikan. Ingin ini dan itu turuti saja, karena kita bekerja untuk menikmati hasilnya. Menabung belum saatnya, masih bisa nanti-nanti, sebab masa muda saat ini nggak datang dua kali.
Namun membicarakan soal kesempatan, bukankah justru masa muda adalah masa paling tepat untuk menempa diri? Salah satu caranya adalah dengan menyeleksi keinginan diri sendiri. Mana yang boleh dituruti, dan mana yang tidak boleh dituruti. Bukan sekadar untuk penghematan, melainkan juga usaha untuk membiasakan pengendalian diri. Ini alasannya!

1. Uang adalah barang magis yang bisa habis dalam sekali kedip mata. Penghasilan besar bukan pembenaran kamu untuk hidup gila-gilaan, apalagi yang gajinya masih kecil


Pastikan gajimu bisa tumbuh untuk masa depan via media.istockphoto.com
Pernahkah kamu mengalami masa-masa heran, karena gaji yang baru masuk rekening beberapa hari yang lalu tiba-tiba sudah berkurang hingga setengahnya? Uang yang kemarin terasa banyak sekali, tiba-tiba saja sudah hilang tanpa kamu tahu ke mana habisnya. Memang begitulah uang dengan daya magisnya.
Tak akan terasa ketika kita sedang belanja. Ini itu dibeli, dengan alasan sedang diskon atau harga yang lebih mudah dari biasanya. Kamu baru akan sadar ketika melihat nominal uang yang tersisa. Kalau sudah begitu, menyesal juga percuma. Karena itulah, gaji yang besar bukan alasan untukmu boleh hidup gila-gilaan. Sebab gaji yang besar nggak akan membuatmu kaya kalau kamu tak bisa mengaturnya.

2. Masa muda adalah masa yang tepat untuk belajar menghadapi hidup sederhana atau bahkan kurang. Agar kita terbiasa hidup dalam berbagai suasana


Agar terbiasa menghadapi berbagai situasi via www.puppiesandflowers.com
Boleh saja saat ini penghasilanmu tinggi. Namun belum tentu kamu akan memiliki gaji sebesar itu selamanya. Sebab apa yang terjadi di kemudian hari tidak bisa diprediksi. Karenanya, menyiapkan diri untuk situasi terburuk tetaplah perlu. Dengan menjalahi hidup secara sederhana, mulai dari mengeluarkan uang seperlunya, sampai menerapkan hidup super irit setengah kurang, sama artinya dengan kamu membiasakan diri untuk menghadapi berbagai situasi.
Karena diakui atau tidak, hidup bisa menyenangkan dan bisa juga menyedihkan. Terbiasa hedon akan membuatmu sulit beradaptasi dengan kesulitan. Menempa diri perlu dilakukan agar kamu tetap tegar menghadapi berbagai situasi

3. Banyak hal tak terduga yang bisa terjadi setiap menitnya. Bila tidak waspada dan sibuk berfoya-foya, kamu akan kelabakan menghadapinya


Harus siaga hadapi kesakitan yang tiba-tiba menyergap via images.unsplash.com
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam waktu 2 menit ke depan. Bisa saja ada hal tak terduga yang harus kamu pikirkan solusinya. Hari ini kamu baik-baik saja, bisa saja besok kamu sakit dan perlu berobat ke dokter. Hari ini pekerjaan terasa lancar, bisa saja besok laptop dan ponselmu rusak bersamaan. Bukan menyumpahi, hanya mengingatkan bahwa banyak hal yang bisa terjadi.
Bila kita tidak mewaspadai hal-hal tak terduga semacam ini, dan sibuk berfoya-foya menghabiskan gaji sejak awal bulan, kita sendiri yang akan kelabakan. Tidak semua orang bisa berpikir cepat mencari solusi. Karenanya, mempersiapkan diri untuk hal-hal semacam ini sudah menjadi satu solusi sendiri.

4. Menikmati masa sekarang memang penting, karena kita tak tahu sampai kapan hidup di dunia. Namun sebagai manusia kita wajib merancang masa depan


Buat manusia yang namanya usaha itu ya untuk masa depan via hd.unsplash.com
Tapi kalau kamu mati besok gimana? Terlalu irit, nggak sempat senang-senang.
Memang benar bahwa kita nggak pernah tahu berapa waktu yang kita punya di dunia. Karena itu, banyak yang beranggapan bahwa yang belum ada tak perlu dipikirkan, sebab yang paling penting adalah kehidupan sekarang. Menikmati dan menjalani masa sekarang memang penting. Namun kita juga harus menyusun rencana tentang masa depan. Dipersiapkan dengan detil saja masih sering melenceng dari harapan, apalagi bila kita menghadapi masa depan tanpa persiapan? Bersenang-senang boleh saja, namun ada batasnya. Menikmati hasil jerih payah sendiri, tak perlu sampai melupakan bahwa di kehidupan mendapatng, bisa jadi jalan lebih terjal.

5. Hidup hanya satu kali, apa yang telah hilang tak bisa kembali. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari, hanya karena sibuk menuruti nafsu diri


Setiap rupiah yang kamu keluarkan tak akan kembali via rotassi.blogspot.co.id
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Kamu yang mengalami masa SD di era 90an, pasti nggak asing dengan sepenggal puisi berjudul Menyesal yang menjadi pelajaran wajib dalam buku cetak Bahasa Indonesia itu. Maknanya jelas perlu direnungkan, tak sekadar dijadikan kenang-kenangan masa kecil yang bahagia. Justru karena hidup hanya satu kali, selayaknya kita pergunakan sebaik-baiknya. Sebab setiap detik yang sudah kita lewati, setiap rupiah yang kita hambur-hamburkan, nggak akan bisa kembali lagi.

6. Memiliki hasrat dan keinginan akan sesuatu itu naluri. Namun kita harus bisa membedakan mana yang harus dituruti, dan mana yang harus dalam kendali


Tahu kapan harus menahan diri via hd.unsplash.com
Ingin baju baru, ingin sepatu yang sedang hits, ingin ponsel merk terbaru yang bisa menaikkan level gengsi, ingin makan enak dan bebas jalan-jalan ke luar negeri. Menginginkan banyak hal adalah sifat alamiah manusia. Bukan hanya kamu seorang, semua orang memilikinya. Hanya saja, ada yang merasa perlu menuruti semuanya, dan ada juga yang merasa harus menyeleksi, mana yang harus dituruti, dan mana yang tak perlu. Dengan cara inilah, kita bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Karena tanpa pengendalian diri, semua keinginan bisa menjadi kebutuhan, padahal fungsinya tidak signifikan.
Membiasakan hidup sederhana dan memaksa diri untuk mengabaikan beberapa keinginan bukan sekadar untuk penghematan. Tapi juga untuk belajar mengendalikan diri. Karena bila dituruti, keinginan manusia bisa banyak sekali. Diri sendiri yang harus pandai-pandai menyiasati. Jangan sampai kita menjadi seperti sosok Aku dalam puisi Menyesal yang menyadari bahwa menyesal tua tidak berguna, hanya menambah luka sukma.

Yang Muda dan Mau Kaya! Ini Nih 15 Pepatah Bijak Tionghoa, Kunci Suksesnya Dari Generasi ke Generasi

Sudah menjadi rahasia umum kalau mereka yang berdarah Tionghoa terkenal akan keuletannya. Terutama dalam mengelola sebuah bisnis. Bisnisnya beragam, dari kuliner, elektronik, startup, hingga properti. Hebatnya, bisnis yang mereka kelola, tingkat keberhasilannya tinggi. Meski perjuangan dan perjalanan untuk meraihnya mungkin tak mudah. Hal itulah yang kadang membikin banyak orang pribumi berdecak kagum sekaligus penasaran. Apa sih sebenarnya kiat sukses mereka dalam mengelola bisnis dan keuangan hingga menjadi kaya bukanlah sebuah kemustahilan?
Nah, demi menjawab kepenasarananmu tentang kiat sukses ala orang Tionghoa, kali ini Hipwee mencoba merangkumkan 15 pepatah bijak Tionghoa yang bisa kamu terapkan dalam mengelola bisnis dan keuangan. Biar menjadi kaya di usia muda bukan hanya sekadar angan.

1. Sedari dini sudah ditanamkan bahwa tidak ada yang gratis. Tidak boleh jadi orang yang hanya mengadahkan tangan menunggu diberi orang, harus berusaha menghidupi diri sendiri


Pantang jadi orang malas yang hanya menerima, harus menghasilkan via The-Asian-Entrepreneur.org

2. Muda itu berarti masih punya banyak waktu untuk ubah kesempatan jadi keberhasilan. Mau serajin apa pun ketika tua, tak lagi banyak waktu tersisa sampai hari tutup usia


Karena waktu akhirnya habis, sukses itu sudah pasti harus dimulai waktu muda via BingleBogFacts.com

3. Sukses itu bukan keberhasilan yang hanya dikejar sewaktu-waktu, tapi harus diupayakan tiap saat. Mereka yang hanya sesekali mencicipi keberhasilan, bukanlah kesuksesan yang sebenarnya


4. Mengenali potensi diri adalah langkah pertama dalam membangun jalur kesuksesan. Jalur yang hanya bisa kamu yang kuasai, tanpa kompetitor berarti


Kenali kekuatan diri yang tak bisa disaingi orang lain via www.chinadaily.com

5. Pengalaman adalah guru terbaik. Mau sekolah bisnis di luar negeri atau hapal ratusan teori, tak ada artinya kalau belum pernah mencoba


Bukan sekolah tinggi atau buku mahal, jatuh bangun membangun usaha adalah pelajaran terbaik via telegraph.co.uk

6. Disiplin mencatat untung-rugi, pemasukan-pengeluaran, atau modal-hasil adalah kunci supaya tak sedikit pun sukses terbuang sia-sia


Disiplin menjaga kesuksesan via kids.britannica.com

7. Bahkan dalam perumpamaan paling sederhana, sebelum sukses tidak ada yang berhak makan nasi. Makan sedikit nasi yang diencerkan dengan air dulu saja


Komitmen kuat untuk bersusah-susah dulu untuk senang kemudian via www.afghanews.ir

8. Tahu betul kunci sukses usaha adalah konsumen yang membeli barang atau jasamu. Jadi jika tak bisa tersenyum menyambut pelanggan, tokomu tak pantas dibuka


Kesan pertama adalah segalanya via lisagopar.com

9. Bapak filsafat Cina yang menelurkan semua prinsip utama kehidupan bermasyarakat, juga menekankan pentingnya hidup berhemat


Sejak awal peradaban, sudah ditekankan untuk selalu berhemat via footage.framepool.com

10. Berdamai dalam kesederhanaan itu strategi hidup paling baik untuk terus membuka peluang menuju kesuksesan. Bahkan setelah sukses secara materi, jika terus berpikir demikian semua akan terasa lebih berlimpah


Merasa puas walau dengan sedikit materi akan membuat suksesmu lebih tahan lama via pictobank.photoshelter.com

11. Bukan berarti tidak mau membantu mereka yang tak mampu, tapi semua pengeluaran harus diagendakan biar jadi maslahat untuk bersama


Meskipun dijadwalkan, tidak berarti niat baikmu untuk beramal tidak sempurna via

12. Janganlah berpuas diri dengan pencapaian yang saat ini mungkin kamu kira terbaik. Jika terus konsisten, pencapaian terbaikmu akan terus terbaharui


Konsisten adalah kunci pengembangan diri via loveswah.com

13. Takut gagal tidak pernah jadi momok untuk mulai usaha. Mencari cara untuk bangkit dari kegagalan adalah fokus utama


Tidak pernah gagal bukanlah sukses, justru berarti ada aspek usaha yang belum dicoba via storemantep.com

14. Semua kesuksesan bukanlah hanya untuk kesenangan saat ini, tapi juga harus bisa membuat anak, cucu, serta generasi selanjutnya sejahtera


Kekayaan yang bisa menjamin kesejahteraan lintas generasi via mtlblog.com

15. Pada akhirnya, berlelah-lelah memperjuangkan kesuksesan selalu berujung manis. Terbukti dengan banyaknya orang Tionghoa yang sukses menjadi pengusaha kelas dunia


Seperti Jack Ma yang sukses dan tenar seantero dunia. via lifehack.org
Berdasarkan 15 pepatah bijak di atas, kita bisa belajar dari orang Tionghoa yang tak pernah lelah untuk berkarya dan berusaha. Tak hanya itu, berhemat dan hidup sederhana juga menjadi pelajaran berharga yang bisa kita petik dari gaya hidup mereka. Karenanya, tak heran jika mereka bisa kaya raya. Jadi, siap nggak nih untuk menerapkan pepatah bijak Tionghoa dalam keseharianmu?

Kerugian yang Justru Akan Kamu Rasakan, Ketika Mencintainya Secara Berlebihan

Kenapa ada ungkapan bahwa hubungan yang baik adalah dua insan yang bersatu untuk saling menyempurnakan? Karena lewat hubungan itulah Tuhan membuat kamu dan dia bisa saling belajar untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ya, saling memahami berarti bukan hanay kamu yang berusaha, tapi juga dia. Bukan hanya kamu yang menyempurnakannya, tapi dia juga turut menyempurnakan kekuranganmu.
Dan sebaik-baik cinta adalah yang mencintai secukupnya. Jika kamu berpikir bahwa mencintai secara berlebihan akan membuahkan hasil yang lebih baik pula, maka kamu salah besar. Mencintainya secara berlebihan berarti ada satu di antara kalian yang mendominasi dalam hubungan. Tak ada usaha yang seimbang untuk mewujudkan hubungan dan komitmen yang didambakan. Apakah hal itu menggambarkan kebaikan di ujung penantian? Tentu tidak. Oleh karenannya, cintailah pasanganmu secukupnya. Karena tak ada kebaikan dari sesuatu yang melebihi kadar.
Jika kamu masih bersikukuh untuk memberikan dia cinta yang berlebihan, hal-hal inilah yang hanya kamu rasakan nantinya. Jadi sebelum menyesal, kenapa kamu tak pahami efek dari cintamu yang berlebih ini?

1. Mencintainya dengan berlebihan hanya akan membuatmu menomorsatukan dia dalam hubungan, padahal kamu juga butuh diperhatikan


Kamu juga butuh diperhatikan via www.fluidr.com
Sadar atau nggak, ketika kamu mencintainya secara berlebihan, kamu hanya akan membuat dirinya selalu menjadi yang nomor satu dalam hubungan. Kamu lupa, bahwa dalam hubungan ini bukan hanya tentang dia, tapi tentang kalian berdua. Perhatianmu padanya yang melebihi takaran hanya akan menghilangkan ruang dimana dia seharusnya melakukan tugasnya sebagai pasangan, yaitu memperhatikan semua yang ada pada dirimu, sebagai kekasihnya.

2. Hubunganmu tak akan berkembang kemana-mana, karena tak ada usaha yang seimbang antara kamu dan dia


Tak ada usaha yang seimbang via www.afistfullofbolts.com
Hubunganmu juga nggak akan berkembang ke arah yang seharusnya lebih baik. Karena dalam hubungan ini, hanya kamu yang berusaha. Bukan berarti dia nggak berusaha, tetapi usaha kalian yang tak seimbang ini hanya akan membuat hubungan kalian oleng dan terombang ambing. Berbeda ketika kamu dan dia saling mencintainya dengan secukupnya, kalian tentu akan melangkah bersama-sama tanpa harus ada yang tertinggal di belakang.

3. Kamu hanya akan menjadi pihak yang selalu terluka, sebab apa yang kamu beri tak sepadan dengan yang kamu terima


Kamu selalu menjadi yang terluka via hdwallpapersrocks.com
Dan inilah konsekuensi yang pasti akan kamu terima ketika mencintainya secara berlebihan. Kamu akan selalu menjadi pihak yang terluka. Tersakiti karena keegoisanmu sendiri dalam mencintai. Menerima semua perlakuannya, tak peduli apakah itu baik atau tidak, karena cintamu yang terlalu besar itu. Apakah kamu bisa menyalahkan dia yang tak bisa mencintaimu seperti yang kamu lakukan padanya? Apakah dia yang memintamu mencintainya dengan berlebihan seperti itu? Tentu tidak.

4. Kamu akan membenarkan semua yang dilakukannya meskipun kamu tahu ada yang salah. Cinta telah membutakanmu


Cinta membuatmu buta via hdwallpapersrocks.com
Cintamu yang berlebihan padanya hanya akan membuat buta. Kamu tak bisa membedakan lagi mana yang benar dan salah ketika itu dilakukan oleh pasanganmu. Bagimu, apa yang dia lakukan adalah sesuatu yang benar, meski mungkin jauh di dalam hati kamu merasa ada yang salah. Apa yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran yang tak dapat lagi kamu tolak. Ya, karena cintamu yang melebihi dari kadar yang seharusnya membuatmu tak bisa lagi berpikir jernih.

5. Mulai melupakan dirimu sendiri, setelah semua cinta yang kamu beri untuknya tak bersisa lagi


Kamu lupa kalau dirimu juga perlu dicintai via hdwallpapersrocks.com
Perasaanmu yang berlebihan ini juga akan berdampak pada dirimu sendiri. Semua cinta yang kamu punya, kamu persembahkan untuknya. Sehingga tak ada lagi cinta yang tersisa bahkan untukmu sendiri. Bukankah sebelum memutuskan untuk mencintai orang lain, kamu harus mencintai dirimu terlebih dahulu? Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa hubunganmu ini adalah sebuah hubungan yang baik dan pantas untuk dipertahankan? Apakah cintanya yang sedikit itu bisa memenuhi kebutuhan perasaanmu?

6. Kehidupan sosialmu berantakan, karena kamu selalu disibukkan dengan usaha untuk membahagiakannya


Kamu tak peduli lagi dengan sosialmu via static.pexels.com
Hal ini juga akan kamu rasakan ketika kamu mencintai pasanganmu secara berlebihan. Karena seluruh waktumu tersita untuk membahagiakan pasanganmu, kamu lupa bahwa kamu juga punya hubungan dengan orang lain. Kamu lupa dengan lingkungan sosialmu. Kamu mulai mengabaikan teman-temanmu, sahabat terdekatmu, bahkan keluargamu. Kamu lupa bahwa hidupmu bukan hanya untuk dia. Kamu punya sisi kehidupan lain yang nyatanya juga harus dijalankan.
Itulah sebabnya menagapa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk perasaan. Bukannya mendapatkan hasil yang setimpal, hal-hal ini justru perlahan akan menghancurkan hubunganmu dan dirimu sendiri. Jadi, mencintailah sekadarnya. Karena setiap rasa selalu punya takarannya.