Bagi beberapa orang proses menanti pasangan hidup tak ubahnya seperti air mengalir yang ringan dan tidak perlu menjadi beban pikiran. Orang-orang seperti ini akan enteng menyerahkan persoalan jodoh pada garis takdir yang telah Tuhan rancang. Alih-alih memikirkan siapa jodohnya, ia justru fokusmemperbaiki diri demi menyambut sang belahan jiwa yang penuh rahasia.
Tapi di sisi lain, pasangan hidup yang begitu dinanti juga kerap menimbulkan kecemasan. Deretan undangan pernikahan yang datang di akhir pekan ikut menambah volume rasa gelisah yang kian meradang. Ribuan pertanyaan tentang siapa yang nantinya akan mendampingi di masa depan seolah makin mendesak untuk segera dipertemukan dengan jawaban.
Namun sesungguhnya persoalannya kini:
“Haruskah kita sebegitu sibuknya memikirkan soal jodoh yang sebetulnya sudah Tuhan siapkan?”
Deretan kisah cinta sudah khatam dilalui. Kini kamu hanya ingin berhenti, bersamanya yang bisa diandalkan setiap hari
Berbagai episode kisah cinta mulai dari yang berlabel cinta monyet hingga yang dirasa sarat dengan keseriusan telah tuntas kamu lewati. Semakin hari rasa penasaran tentang siapa yang nantinya akan menggenapi kian menggantung di rongga dadamu. Jika dulu berkenalan dengan orang baru hingga tenggelam dalam romantika cinta selalu terasa menarik, kini fase itu seolah sudah bosan kamu jalani.
Geliat terlibat dengan rasa kasmaran menggebu tidak terasa lagi menarik buatmu. Saling bertukar salam hingga kencan yang berakhir pada kecupan mesra juga sudah tidak lagi semenantang dulu. Kamu menjadi sosok yang haus akan kepastian. Khayalan menemukan dia yang pada akhirnya berani mengajakmu bersanding menjadi babak baru yang selalu kamu tunggu. Ya, di usiamu kini yang telah menginjak kepala dua bukan hal yang salah memang impian tentang ikatan pernikahan menjadi sesuatu yang paling dinantikan.
Kamu yang sekarang bukan lagi kamu yang dulu. Rela terbenam pada drama cinta yang sebetulnya sudah tahu akan berakhir seperti apa. Deretan pria atau wanita yang kamu anggap salah adalah bagian dari pelajaran hidup yang sudah khatam kamu lalukan. Kini sudah tiba waktunya untuk dipertemukan dengan dia yang kelak akan menjadi ayah Ibu atau dari anak-anakmu.
Undangan yang makin rajin datang menimbulkan pertanyaan. Kapankah giliranmu datang? Bersama orang macam apa kamu akan disandingkan?
Setiap orang memiliki kisahnya tersendiri untuk menemukan pasangan hati. Sebagian dari mereka mungkin menemukan teman hidup lebih cepat dari yang pernah di duga. Bisa jadi teman-teman dekat atau kenalanmu juga telah disandingkan dengan orang yang pada akhirnya dirasa tepat mendampingi sama akhir hayat. Deretan unggahan gambar di media sosial menjadi bukti bagaimana akhirnya hubungan yang terbina berakhir dengan babak bahagia.
Tapi ternyata kegembiraan yang sama belum pula menghampirimu. Kamu masih diminta oleh Tuhan untuk menunggu sampai dia mengatur skenario percintaan yang luar biasa. Namun rasa cemas menanti kapan drama percintaan tersebut akan berlangsung membuat rasa gusar menyelinap dalam relung hati terdalam. Meskipun tidak mengucapkan secara gamblang tapi jika boleh jujur kamu ingin cepat pula dipertemukan dengan pasangan jiwa.
Di setiap malam sebelum waktu tidur malam datang, kamu mulai rajin memanjatkan doa tentang jodoh yang sudah ditunggu kehadirannya. Meminta pada Tuhan tentang spesifikasi jodoh yang kamu inginkan, terlebih untuk waktu yang semoga saja bisa disegerakan. Melalui doa dirapal dan usaha digencarkan besar harapanmu bahwa Sang Khalik memotong masa penantian mendamping hidup yang kamu impikan.
Persinggungan waktu dan usia juga menyisakan tanda tanya. Dalam pikiranmu semua harus dilaksanakan segera. Sementara semesta menyuruhmu bersabar lebih lama
Tidak hanya soal teman yang sudah menikah saja yang membuat kamu mulai risau dengan datangnya pasangan hidup. Faktor usia pun ikut mempengaruhinya. Meskipun tidak ada ukuran pasti tentang usia menikah yang diyakini benar, tapi saat usia terus bergerak meninggalkan usia dua puluhan banyak orang yang semakin dikejar dengan kewajiban untuk segera melangsungkan pernikahan.
Kultur pernikahan usia muda yang ada tak ayal ikut menyumbang perasaan galau yang kini mulai bersemayam. Terbayang sudah perkataan banyak orang tentang kita yang belum juga menyebar undangan untuk menghadiri acara pernikahan yang telah dirancang. Desakan dari keluarga dan juga orangtua menjadi pemantik yang semakin menyempurnakan perasaan khawatir itu.
Seandainya bisa kamu juga ingin mangkir dari pertemuan-pertemuan keluarga yang seringkali mempertemukanmu dengan pertanyaan tentang pernikahan. Jujur kamu sudah bosan ditanya kapan mengenalkan calon pasangan hidup kepada mereka. Tapi itulah hidup, selalu ada masa di mana kamu dihadapkan dengan tantangan yang tidak mengenakkan.
Dipertemukan dengan jodoh memang misteri. Tapi ini juga bukan lomb alari. Tunggulah sebentar, dia yang terbaik pasti akan didatangkanNya. Nanti
Akan tetapi sesungguhnya soal jodoh adalah sesuatu yang tidak perlu kamu risaukan. Serahkan saja pada Tuhan tentang bagaimana kisah cintamu nantinya akan ditamatkan. Jika ada orang bisa menemukan pasangan hidupnya dengan cepat itu berarti sang sutrada hidup memang menilai bahwa waktunya sudah tepat. Hal yang perlu kamu tahu bahwa Tuhan adalah penentu yang cermat. Ia akan memastikan hambanya mendapatkan apa ia yang butuhkan dengan perhitungan yang tak bisa manusia perkirakan
Pantaskanlah diri dengan berserahlah pada Dia yang telah mengatur hidupmu dengan baik. Sebagai manusia kamu hanya bisa sebaik-baiknya berusaha dengan tidak lupa mengucapkan doa. Siapa pun dan kapan pun akan dipertemukan nantinya percayalah bahwa masa itu akan datang. Kamu tidak harus bergumul dengan risau berkepanjangan. Yakinlah kalau semua akan tiba pada waktunya.
Jodoh tak ubahnya seperti lahir dan kematian yang sulit ditebak kehadirannya. Tugas kita adalah sama seperti makhluk lainnya yakni menanti sampai Tuhan memberikan jawaban menurut kehendak ya Ia rasa benar.
0 komentar:
Posting Komentar