Kata banyak motivator, ngapain sih kuliah? Toh itu tak menjamin kesuksesan di masa depan. Malah banyak sarjana yang akhirnya “mandeg” menjadi karyawan saja. Tapi jangan sampai ini bikin kamu tak percaya pada manfaat pendidikan tinggi yang sebenarnya.
Jika sekarang ini kamu sedang terseok-seok di bangku kuliah dan merasa ingin menyerah, tanamkan saja 8 hal ini di kepala. Ini bukan cuma demi gengsi — tapi juga ilmu dan proses pendewasaan yang tidak akan bisa kamu dapatkan dari manapun lagi.
1. Kuliah itu bukan cuma untuk gelar saja. Sebenarnya ada manfaat melimpah yang juga akan kamu rasa.
Menyelesaikan kuliah tak semata hanya karena gengsi menambah gelar di belakang nama saja. Menimba ilmu di bangku kuliah akan mempertemukanmu dengan banyak orang yang berwawasan luas, mau tak mau pikiranmu pun akan makin terbuka. Ada staf pengajar yang selalu bisa dijadikan ladang ilmu dan tempat untuk bertanya. Belum lagi para kawan yang bisa diajak untuk bertukar pikiran demi memperkaya wawasan di kepala.
Selain itu, kuliah juga menempamu menjadi pribadi yang selalu gigih berusaha. Banyaknya tugas, laporan, hingga skripsi yang menuntut kerja keras sendiri akan menjadikanmu pribadi yang memiliki mental baja. Kuliah itu banyak manfaatnya. Kalau ada orang yang sampai bilang kuliah sarjana itu nggak berguna… wah… sebenarnya dia sedang masuk golongan yang merugi
2. Ada banyak UKM yang bisa menonjolkan sisi kreatifmu. Jadi apapun kamu nanti, skill berorganisasi yang mutlak kamu butuhkan bisa terasah di tempat ini.
Selain memperluas wawasan serta menjadikanmu orang yang gigih berusaha, berkuliah akan membuat skill organisasi yang kamu punya kian mumpuni. Banyaknya kegiatan mahasiswa akan meruncingkan sisi kreatifmu, begitu juga ketika kamu dituntut untuk terjun ke dalam kepanitiaan. Kamu akan terbiasa untuk bekerja dengan banyak orang dan tak masalah ketika harus bekerja di dalam kelompok.
Anggap saja kamu mencuri start dari awal. Kamu sudah mengantongi ilmu organisasi sehingga nantinya kamu sudah terbiasa untuk terjun di masyarakat ataupun bekerja bersama dalam tim di perusahaan.
3. “Ah, ngapain sih kuliah? Toh juga banyak tuh yang kerja nggak sesuai sama ilmunya.” Hei… memang kuliah cuma buat dapat kerja?
Kita memang tak akan pernah tahu akan seperti apa pekerjaan yang didapat setelah meraih gelar sarjana nantinya. Bisa saja pekerjaan yang nanti akan kita geluti melenceng jauh dari bidang ilmu yang ditekuni di bangku kuliah. Namun, ini bukan berarti kuliah itu nggak penting.
Menamatkan kuliah hingga akhirnya lulus menjadi sarjana tentu akan membuatmu menjadi pribadi yang berbeda. Kamu yang lulus dengan gelar di belakang nama diajarkan cara berpikir kritis, dipaparkan pada wawasan yang luas, dan berjuta-juta manfaat lainnya . Bahkan, karena sudah memiliki ilmu serta skill sendiri dan terbiasa ditempa di bangku kuliah kamu pun akan lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh atasan.
4. Memang sih Bill Gates atau Mark Zuckerberg nggak selesai kuliahnya. Tapi apa kamu yakin jika kamu nggak kuliah kamu bakal sesukses mereka?
Banyak pemahaman bahwa kuliah tak menentukan keberhasilan seiring dengan keberhasilan yang diraih oleh Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Para anak muda pun meyakini bahwa mereka bakal bisa sesukses Gates dan Zuckerberg. Tapi… ayolah, lebih rendah hati sedikit. Apakah kamu yakin kamu segenius mereka? Yakin kamu sekreatif dan seinovatif mereka? Yakin produk yang kamu punya saat ini (oh, Gates dan Zuckerberg DO bukan karena malas, tapi karena sibuk merintis bisnis mereka) sudah akan bisa menjadi sebesar Microsoft atau Facebook? Hmmm….
5. Banyak juga sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Banyal orang yang gak kuliah juga sukses jadi pengusaha. Tapi terus kenapa? Apakah jadi karyawan itu selalu lebih buruk dari wiraswasta?
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak juga para sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Dan banyak orang yang tak berkuliah justru akhirnya sukses menjadi pengusaha. Namun, sebenarnya bekerja sebagai karyawan tak selalu buruk kok. Justru kamu tak akan kalah sukses dengan mereka yang sukses berwiraswasta.
Bekerja sebagai karyawan justru akan membuatmu mendapat banyak benefit yang tak didapatkan oleh para pengusaha. Bahkan, memiliki ijazah justru akan memberikanmu banyak pilihan. Kamu bisa bekerja di perusahaan terkemuka, terjun ke dunia usaha, atau justru melakoni kedua-duanya.
6. Kamu akan bertemu banyak anak muda hebat di bangku kuliah. Contoh nyata: walaupun dropout, Mark Zuckerberg gak mungkin bisa bikin Facebook kalau nggak ada teman-teman kuliahnya.
Dengan berkuliah kamu akan bertemu dengan anak muda hebat yang bertalenta luar biasa. Bahkan, mereka ini adalah relasi yang bisa menguntungkanmu di kemudian hari. Bukan tak mungkin berkat bantuan mereka kamu bisa sukses di kemudian hari. Tengok saja Mark Zuckerberg yang sukses dengan Facebooknya. Meski dia dropout, namun dia tak mungkin bisa membuat facebook jika tak dibantu oleh teman-teman kuliahnya. Sebagian besar modal awal dari Facebook itu berasal dari teman sekamarnya, lho. Ide membuat Facebook pun ia dapatkan setelah melihat produk yang mirip-mirip (tapi jauh lebih payah kualitasnya) dari koleganya sesama mahasiswa Harvard.
7. Titel sarjana memang tak menjamin kesuksesanmu, namun paling tidak gelar ini adalah kendaraanmu untuk bekerja di tempat yang lebih baik.
Memang gelar sarjana tak lantas menjadikanmu ornag yang paling sukses setelah lulus nanti. Namun, kamu perlu meyakini bahwa gelar inilah yang akan mengantarkanmu ke tempat bekerja yang lebih baik. Tanpa gelar di belakang nama tentunya kamu tak akan bisa mendaftar di perusahaan bergengsi yang kamu inginkan. Sehingga, mulai sekarang hapus keinginan untuk menyerah maupun ingin berhenti berjuang dari kamus hidupmu.
8. Bayangkan betapa bangganya ayah dan ibu ketika melihatmu menyandang gelar sarjana. Kerja keras mereka demi membiayai kuliahmu tak jadi sia-sia.
Selain dirimu sendiri, orang yang paling bahagia serta bangga terhadap kesuksesanmu menjadi seorang sarjana adalah ayah dan ibu. Mereka bahagia karena kerja keras mereka selama ini tak sia-sia. Keringat yang terperas demi mengumpulkan pundi rupiah untuk menambal keperluan pendidikanmu akhirnya berbuah manis. Jika pada akhirnya kamu mampu membahagiakan orangtua sedemikian rupa, lantas kenapa kamu menyerah berusaha?
Jadi, maukah kamu berjanji pada diri sendiri untuk menyelesaikan pendidikanmu di bangku kuliah?
0 komentar:
Posting Komentar