Selasa, 22 Desember 2015

Sebelum Menginjak Usia 30-an, Inilah Kebiasaan-kebiasaan yang Seharusnya Kamu Hentikan

Apakah kamu sudah memasuki penghujung usia 20-an? Sudahkah membayangkan bagaimana lika liku hidup di usia 30-an? Pada dasarnya, kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada gaya hidup hura-hura karena pada usia 30 kamu akan mulai merasakan tanggung jawab terhadap karir, hubungan, keluarga dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Kamu bisa saja memilih untuk terus memegang moto hidup “party like there’s no tomorrow” tapi ketika karir dan kehidupan pribadi jadi taruhannya, apa kamu sanggup menahan derita saat melihat semua hasil jerih payahmu selama ini lenyap sia-sia? Jika kamu tidak sanggup menyia-nyiakan perjuangan yang selama ini kamu upayakan, ada baiknya kamu mulai menghentikan kebiasaan-kebiasaan ini sebelum usia 30 tahun datang.

1. Berhentilah menghambur-hamburkan uang, mulailah menabung untuk masa pensiun.

Sisihkan uang untuk pensiun
Sisihkan uang untuk pensiun via www.huffingtonpost.com
Ketika menginjak usia 30 tahun, kamu memiliki 20-25 tahun (30 jika beruntung) untuk tetap berkarya secara produktif. Selepas itu kamu akan mulai memasuki masa pensiun.
Fisik kamu gak seprima dulu lagi, daya pikirmu pun mulai melemah. Tidak jarang kamu akan dengar orang bilang, “Dia udah memasuki usia senja“. Gak mau k’an merana di usia tua? Makanya, kamu harus mulai berpikir untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk masa pensiun mulai dari sekarang. Kurangi dan hentikan alokasi dana buat hura-hura atau menghabiskannya pada hal yang gak penting, seperti membeli kendaraan lagi ketika kamu udah punya cukup kendaraan.
Cari nasihat keuangan dari sumber yang terpercaya mengenai investasi yang punya potensi bagus saat kamu udah pensiun. Kamu juga bisa mempercayakan lembaga keuangan untuk mengelola dana pensiunmu. Jika kamu mau sabar dan konsisten menabung untuk hari tua, bukan nggak mungkin kamu malah bisa beli properti dan kendaraan baru setelah pensiun.

2. Berhenti gonta-ganti pekerjaan, mantapkan karirmu pada satu bidang.

Mantap di satu bidang
Mantap di satu bidang via levoleague-wordpress.s3.amazonaws.com
Mungkin kamu termasuk mahasiswa berprestasi dengan segudang bakat dan keterampilan di usia muda dulu. Hingga sangat mudah buat kamu untuk sekedar pindah haluan, mengganti bidang pekerjaan. Misalnya, dari seorang akuntan publik kamu beralih profesi menjadi pelukis top karena kamu punya bakat yang luar biasa di bidang seni. Lalu karena punya ketertarikan pada politik, kamu pun beralih menjadi politikus.
Idealnya, kamu udah harus punya satu karir yang mantap pada usia 30 tahun. Mantap berarti kamu berdedikasi dalam bidang tersebut serta punya tujuan untuk menggapai jenjang kariri setinggi-tingginya pada bidang yang kamu tekuni.
Langkah pertama demi mengejarkarir yang mantap bisa dimulai dari menyingkirkan poin-poin gak penting pada CV kamu. Kemudian, tetapkan tujuan karir macam apa yang ingin kamu capai. Fokus pada bidang tersebut, tekuni dengan benar sampai kesuksesan kamu dapatkan.

3. Hentikan kebiasaan berlama-lama di media sosial, mulai bangun koneksi nyata.

Bertatap muka
Bertatap muka via durbanisyours.co.za
Log outdari Twitter, Path atau media sosial lainnya yang selalu mengalihkan perhatianmu dari dunia luar. Mulai bangun koneksi sesungguhnya dengan orang-orang. Di luar sana ada banyak orang yang bisa memberi kamu peluang untuk berkembang sebagai manusia. Di luar sana terdapat jaringan yang jauh lebih berpengaruh daripada jaringan maya. Dengan keluar dari bekapan media sosial, kamu akan mengerti pentingnya untuk juga membangun jaringan di luar lingkungan kerjamu.

4. Pastinya, kamu harus berhenti nyampah di Facebook dan jejaring sosial lainnya.

Foto disamarkan
Foto disamarkan via simitator.com
Kenapa? Karena Facebook dan jejaring sosial lain bukan tempat sampah, Bahkan, merekaadalah duta besarmu di dunia maya. Dan apa kamu lupa kalau bos dan rekan kerjamu juga mengikutimu di media sosial? Baca posting sampah aja mereka udah jijik, apalagi kalau mereka membaca komentar miringmu soal kantor, suasana kerja, rekan, dan bahkan komentar miringmu soal bos.
Mulailah untuk memilah foto-foto konyol mana yang harus kamu hapus. Hapus jugapost bernada negatif baik mengenai pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Yang pasti hapuspostnegatif soal rekan kerja dan atasan, karena tanpa kamu sadari mereka sering memeriksa laman Facebook-mu. Ganti foto profil dengan foto yang lebih sopan dan rapi, perbaiki data diri pada biodata akunmu, dan mulai sekarang biasakan nge-postperihal yang penting dan bernada profesional.

5. Penyesalan gak ada gunanya, kamu harus berhenti mengenang kesalahan di masa lalu.

Belajar menerima dan merelakan
Belajar menerima dan merelakan via www.independent.ie
Kalau kamu terus-terusan mengenang kegagalanmu masuk ke kampus terbaik, gagal dalam percintaan, gagal mendapat pekerjaan idaman atau peristiwa buruk yang menimpamu, maka selamanya kamu akan hidup untuk masa lalu. Hari-harimu selalu diisi penyesalan, sementara orang lain terus bergerak maju kamu malah diam di tempat dan kadang-kadang melangkah mundur.
Para ahli psikologi sepakat bahwa penyesalan membawa dampak negatif bagi orang yang terus-menerus melakukannya dalam jangka panjang. Menyalahkan diri sendiri dan dilakukan berulang-ulang seperti ini bisa menyebabkan pengaruh buruk terhadap sistem kekebalan tubuh dan produksi hormon, stress kronis, serta gangguan kesehatan mental lainnya.
Kamu harus belajar untuk berhenti bergelut dalam penyesalan dengan cara menerima dan mengiklaskan apa yang telah terjadi, karena gak ada lagi yang bisa kamu lakukan. Berhenti menyalahkan diri sendiri serta mulai memikirkan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.

6. Buang kebiasaan bermalas-malasan di akhir pekan, lebih baik bangun dan kerjakan sesuatu yang bermanfaat.

Lebih baik bangun
Lebih baik bangun via www.huffingtonpost.com
Ada banyak alasan dan godaan untuk tetap berada di kasur dan tidur sepanjang akhir pekan. 5 hari bekerja dengan jumalah tidur yang terbatas tiap malamnya membuat kamu merasa pantas untuk “membayar” hutang tidur yang selama ini dipakai untuk kerja dengan molor seharian.
Namun, kebanyakan tidur justru membawa pengaruh buruk bagi kesehatanmu. Penelitian dari jurnal Sleepmenemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam atau lebihdari 10 jam tiap malam lebih sering minta izin gak masuk kerja karena sakit, dibandingkan merekayang tidur 7-8 jam.
Dari penelitian di atas bisa kamu tangkap kalau kebanyakan tidur justru membuat kinerjamu di kantor jadi terganggu. Sebaiknya kamu paksa dirimu untuk tidur 7-8 tiap malam, walau pekerjaan menumpuk. Dengan begitu rasa malas-malasan yang selalu hadir tiapweekendjadi hilang dan kamu bisa melakukan aktivitas yang lebih penting bersama taman dan keluarga.

7. Katakan “Tidak!” pada pertemanan yang selama ini meracuni pikiranmu dengan hal negatif.

Cari teman yang positif via www.huffingtonpost.co.uk
Di usia yang dewasa ini sudah saatnya kamu punya kemampuan untuk mengkategorikan teman-temanmu ke dalam beberapa kelompok.Mereka yang selalu menyebar energi negatif lewat keluhan, mereka yang masih bingung menentukan tujuan macam apa yang harus dicapai dalam hidup.
Singkirkan rekan-rekan yang menebar energi negatif pada dirimu. Ini waktunya kamu bergaul dengan teman-teman yang selalu suportif, mengingatkanmu kalau ada yang keliru, membalas kebaikanmu dengan kebaikan pula, dan selalu menawarkan bantuan jika diperlukan. Ingat, kamu gak punya lebih dari satu hidup untuk menjalin pertemanan yang bisa membawa kebaikan pada dirimu.
Tak perlu takut menyudahi pertemanan yang tak mampu memberikan hal-hal positif padamu. Justru, inilah saatnya kamu bisa mulai membangun ikatan pertemanan yang benar-benar kaya makna.

8. Jangan lagi mencari-cari alasan untuk gak berolahraga hari ini.

Jangan bilang nanti, berolahragalah mulai hari ini
Jangan bilang nanti, berolahragalah mulai hari ini via jpduprefit.blogspot.com
Alasan #1 : Besok aja deh larinya, kayaknya mau hujan.
Alasan #2 : Duh, mau lari kok panas banget, ya…
Alasan #3 : Niatnya berenang sore ini, tapi gak punya kacamata… Kapan-kapan aja…
Dan alasan-alasan basi seterusnya
Berhenti membohongi diri kamu sendiri, kamu gak bisa lagi menciptkan alasan mengada-ada untuk menghindari olahraga jika mulai memasuki usia 30. Jika gak dibiasakan dari sekarang, kamu akan selamanya malas. Waktunya memaksakan diri sekarang, jika kamu udah termotivasi dan udah melihat hasilnyata dari olahraga rasa malas dan daya berpikir untuk bikin alasan akan hilang dengan sendirinya.

9. Stop melihat hidupmu dari kaca mata orang lain.

Lihat dan rayakan hidup dari kaca matamu sendiri
Lihat dan rayakan hidup dari kaca matamu sendiri via demo.devilcantburn.com
Melihat teman menikah duluan, kamu langsung galau karena sampai umur 30 belum juga mendapatkan pasangan. Lihat rekan sejawat naik jabatan, kamu patah arang karena merasa karirmu tak berkembang sepesat yang diharapkan. Kamu jadi orang yang mudah membandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain. Duh, itu hidup apa harga barang belanjaan sih? Repot amat harus dibanding-bandingkan.
Di usia yang kian matang, ada baiknya kamu mulai fokus dan mensyukuri hal-hal yang sudah kamu dapatkan. Setiap orang punya takdir dan jalan hidup masing-masing. Membandingkan pencapaianmu dengan prestasi orang lain hanya akan membuatmu jadi orang yang gagal mensyukuri kebaikan yang sudah hadir di hidupmu.

10. Berhenti bertindak ceroboh. Sudah saatnya kamu mulai bertanggung jawab atas hidupmu dan juga kehidupan orang-orang di sekitar.

Membahayakan diri dan orang lain
Membahayakan diri dan orang lain via www.huffingtonpost.com
Jika kamu udah mengetahui kalaujunk food tak adafaedahnya bagi kesehatan tubuhmu, mengapa kamu masih menyantapnya? Kamu tahu kalau ponsel adalah pendistraksi paling ampuh saat berkendara, tapi masih aja kamu menggunakannya saat berkendara di jalan raya. Ceroboh saat menjalankan kendaraan gak hanya membahayakan keselamatanmu namun juga menempatkan nyawa orang lain dalam bahaya.
Berhenti bertindak ceroboh dan gegabah. Kamu harus mulai menyadari hidup yang sedang dijalani tidak hanya tentang dirimu sendiri. Setiap keputusan yang kamu ambil akan mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarmu. Sudah saatnya kamu jadi pribadi yang tahu diri dan selalu bertindak dengan lebih berhati-hati.

Usia 30 mungkin terdengar sebagai usia yang sangat dewasa, namun kedewasaan gak akan menghampirimu jika kamu sendiri gak mau berubah. Dewasa bukan hanya mengenai angka semata, juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang selalu kamu lakukan.
Sudah siap berubah mulai dari sekarang?

0 komentar:

Posting Komentar